Barus, 24/3 (Antarasumut)- Presiden RI Joko Widodo meresmikan titik nol masuknya agama Islam ke Nusaantara di Kecamatan Barus, Kabupaten Tapanuli Tengah, Jumat, (24/3).
Dalam sambutannya Presiden Jokowi mengakui, sudah sudah lama mendengar sejarah Kota Barus. Dimana dalan literatur mumi yang ada di Mesir bisa diawetkan karena pakai kapur Barus. Dan juga ratusan tahun yang lalu peradaban nenek moyang Indonesia telah berhubungan erat dengan saudagar dari Timur Tengah dengan penyebaran agama Islam Pertama di Nusantara.
“Sejarah tentu meninggalkan bukti atau situs. Dan tadi pagi saya telah mengunjungi Makam Mahligai. Disana terdapat banyak makam pedagang dari Timur Tengah yang kita yakini sebagai aulia membawa masuknya agama Islam melalui Barus,â€kata Presiden.
Dikatakan Presiden bahwa Indonesia terdiri 714 suku, diantaranya, Suku Gayo, Batak, Sasak, Sunda, Badui, Betawi, Asmat, Bugis dan lain sebagainya.
Demikian juga Indonesia memiliki 315 Kabupaten/kota. “Saya titip kepada ulama, tokoh agama, agar disebarkan bahwa Indonesia adalah bangsa yang pluralis, bangsa yang beragam sebagai kekayaan titipan dari Allah yang wajib kita jaga dan rawat,â€ujarnya.
Suami dari Iriana ini merasa bangga melihat kerukunan umat beragama di Sumatera Utara, yang memiliki keberagaman suku dan beragam salam sebagai ciri khas etnik. Sebagai contoh salam Horas yang merupakan salam ciri khas dari masyarakat Batak Tapanuli, Menjuah-juah kerina, salam masyarakat Batak Karo, Njuah-juah dari Dairi, Yaho’wu dari Nias dan beragam lagi. “Keberagaman ini menjadi kekayaan yang kita harus syukuri. Karena dalam satu daerah saja, sudah beragam salam ciri khasnya,â€sebut Jokowi.
Presiden juga mengakui, bahwa akhir-akhir ini terjadi gesekan-gesakan kecil. Itu dikarenakan dampak dari Pilkada, Pilgub. “Untuk itu kita harus memisahkan antara agama dan politik sehingga kerukunan tetap
terjaga.â€Ajaknya.
Jokowi juga mengapresiasi pengagas kegiatan Titk Nol masuknya Islam ke Nusantara, yaitu Jam'iyah Batak Muslim Indonesia (JBMI) yang telah mengundang dan mengajak untuk meresmikan Titik Nol Islam Nusantara di Barus Kota bersejarah ini. Kiranya dengan kegiatan ini kita tidak melupakan sejarah Barus sebagai pusat peradaban Indonesia, tandasnya.
Sementara itu penasehat JBMI KH. Ali Akbar Marbun dalam sambutannya mengucapkan salam hormat kepada Presiden dan Ibu Negara yang telah berkenan menerima mereka di Istana Negera. Dan hari ini secara bersama-sama meresmikan Titik Nol Islam Nusantara.
“Peradaban Barus sudah puluhan abad, namun baru pertama kali ini Presiden hadir di Barus. semoga dengan kehadiran Presiden RI membawa perubahan terlebih setelah peresmian Titik Nol Islam Nusantara saat ini menjadi titik awal pembangunan mercusuar dihari hari yang akan datang sebagai pusat peradaban Islam Nusantara dan titik awal bangkitnya kejayaan Barus,â€kata KH. Ali Akbar Marbun.
Hal yang senada juga disampaikan Gubernur Sumatera, Tengku Herry. Menurutnya 71 tahun Bangsa Indonesia berdiri baru kali ini Presiden berkunjung ke Barus sebagai pusat pertama masuknya agama Islam pada abad ke 6, dimana Barus sebagai penghasil Kapur Barus kala itu. Dan saat ini terdapat berbagai situs bukti sejarah diantaranya, Makam Mahligai dan Makam Papan Tinggi.
“Yang terakhir arkeolog Prancis bekeejasama dengan lembaga pusat penelitian Indonesia melakukan penelitian di Lobutua Andam Dewi. Dimana pada abad 9 sampai aband ke 12 Barus merupakan pusat perdagangan yang didatangi oleh saudagar Tamil, Arab, Jawa, Batak. Dimana barang dagangannya berupa rempah rempah dan kapur Barus,â€kata Tengku.
Dikatakan Tengkus, Barus memiliki potensi yang sangat tinggi selain situs bersejarah. Juga terdapat Benteng Portugis di Kota Barus. Untuk itu Barus sangat layak menjadi destinasi tujuan wisata rohani dan wisata alam.
Dan Barus juga merupakan contoh kemajemukan karena di Barus terdapat multi etnis agama dan budaya, namun masyarakatnya hidup dalam damai dan tenteram, kata Gubsu.
Seperti biasanya, setiap kunjungan Jokowi selalu dikerumuni masyarakat yang rela menunggunya. Antusias masyarakat di Barus dan di Pandan menyambut Jokowi sangat luar biasa. Jokowipun memberikan apresiasi dengan tidak sengan meluar mobil dinasnya untuk melayani permintaan masyarakatnya untuk befoto, sembari memberikan hadiah berupa butu tulis, dan juga kaos yang bertuliskan Jokowi.
Turut hadir dalam kegiatan ini Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Mendikbud, Menteri Kesehatan, Menteri PU Pera, Gubernur Sumatera Utara H. Tengku Erry Nuradi, MSi, Pangdam I/BB, Kapoldasu, Danrem 023 KS Pj. Bupati Tapteng Drs. Bukit Tambunan, MAP. Walikota Sibologa, Syarfi Hutauruk, Bupati Taput, Nikson Nababan, dan Forkopimda Tapteng, Penasehat JBMI KH. Ali Akbar Marbun, Wakil PBNU Rois Suryoh PBNU KH. Mihftahul Achyar KH. Hasib Wahab anak pendiri NU dari Jombang, Tokoh Sumut Ir. H. Akbar Tanjung, Ketua JBMI Albiner Sitompul, Arif Marbun Sekretaris, Sekdakab Tapteng, SKPD dan Camat se Tapteng, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat. Tokoh Adat, Tokoh Pemuda dan masyarakat Tapteng.