Kepala BNN Sumut Brigjen Pol Andi Loedianto di Medan, Kamis, mengatakan, keberhasilan BNN dalam mengungkap sejumlah kasus peredaran gelap narkoba selama ini berkat dukungan dan sinerji dengan instansi lain.
BNN memberikan apresiasi atas dukungan yang diberikan seluruh instansi di Sumut dalam pemberantasan narkoba, seperti Polda Sumut dan Kodam I Bukit Barisan.
"Tidak ada yang arogan, semua bisa bersinerji. Polda sangat mendukung, Kodam juga mendukung. Kodam juga telah membuktikan komitmennya, siapapun aparatnya yang terlibat, pasti ditindak," ucapnya.
Dengan sinerji dan dukungan dari berbagai instnasi, BNN Sumut mampu menampilkan kinerja yang maksimal, termasuk mengungkapkan peredaran gelap narkoba dengan barang bukti yang cukup banyak.
Salah satu keberhasilan itu adalah penangkapan pengedar narkoba yang membawa 85 kg sabu-sabu dan 50 butir ekstasi pada akhir Oktober 2016 di Kabupaten Labuhanbatu Selatan.
Sebagian barang bukti tersebut telah dibawa ke Jakarta untuk dimusnahkan BNN RI bersama Presiden Joko Widodo.
Untuk tahun 2017, BNN Sumut akan memaksimalkan fungsi pencegahan bersama Direktorat Pembinaan Masyarakat Polda Sumut untuk mendidik masyarakat agar berani melapor.
Bersama Direktorat Pembinaan Masyarakat Polda Sumut, BNN juga akan memberdayakan masyarakat pesisir pantai untuk memantau "jalur tikus" yang selama ini digunakan untuk memasukkan narkoba.
Direktur Pembinaan Masyarakat Polda Sumut Kombes Pol M Seno Putro mengatakan, pihaknya memiliki fungsi pencegahan dengan mengajak dan mendidik masyarakat untuk mengambil peran.
Salah satu upaya yang akan dilakukan adalah menggerakkan Bhayangkara Pembina Kamtibmas (Bhabinkamtibmas) bersama pilar lain seperti babinsa, kepala desa, dan tokoh masyarakat untuk mendidik masyarakat.
Dengan pola tersebut, diharapkan masyarakat bersedia untuk mengambil peran dalam mencegah penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di Sumut.
Direktur Pembinaan Masyarakat Polda Sumut Kombes Pol M Seno Putro mengatakan, pihaknya memiliki fungsi pencegahan dengan mengajak dan mendidik masyarakat untuk mengambil peran.
Salah satu upaya yang akan dilakukan adalah menggerakkan Bhayangkara Pembina Kamtibmas (Bhabinkamtibmas) bersama pilar lain seperti babinsa, kepala desa, dan tokoh masyarakat untuk mendidik masyarakat.
Dengan pola tersebut, diharapkan masyarakat bersedia untuk mengambil peran dalam mencegah penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di Sumut.