Langkat, Sumut, 29/9 (Antara) - Diperkirakan sebanyak 200 rumah yang berada di Desa Pantai Gemi, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat tergenang banjir setinggi 40 centimeter akibat meluapnya Sei Blengking.
Salah seorang warga Syaiful di Desa Pantai Gemi, Stabat, Kamis, mengatakan, sungai tersebut meluap setelah menerima curah hujan yang cukup lebat.
"Warga memang masih bertahan di kediamannya masing-masing untuk mengantisipasi sewaktu-waktu hujan kembali turun di kawasan itu," katanya.
Syaiful menjelaskan, 200 rumah terdampak banjir itu berada di empat dusun yang airnya juga merendam lahan pertanaman masyarakat.
"Yang terparah berada di Dusun 5, karena kawasan itu agak rendah. Kini warga semakin cemas bila sewaktu-waktu hujan kembali turun," katanya.
Suriani, salah seorang ibu rumah tangga warga Dusun 3 Suka Makmur, Desa Pantai Gemi menyatakan, banjir yang merendam rumahnya itu sudah untuk yang ketiga kalinya dalam sebulan terakhir.
"Banjir yang sekarang ini sudah terjadi sejak dua hari setelah turunnya hujan yang sangat deras mengakibatkan air Sungai Blengking meluap," katanya.
Meski telah dua hari mengalami banjir, tetapi warga mengaku belum menerima bantuan dari pihak pemerintahan daerah.
Padahal warga yang terkena dampak banjir tidak bisa mencari makan disebabkan harus menjaga ternak, rumah, mau pun barang lain karena takut menjadi korban pencurian.
Untuk itu, warga desa tersebut sangat berharap bantuan dari pemerintah guna meringankan beban yang diderita akibat banjir.
Sementara itu, dari hasil kunjungan Antara di lapangan, terlihat permukaan air Sungai Blengking semakin tinggi.
Banjir Langkat Rendam 200 Rumah
Kamis, 29 September 2016 19:34 WIB 2103