Pemberian pakaian bangsawan yang dipimpin Bupati Nias Selatan Hilarius Duha itu juga dilakukan untuk tokoh masyarakat Nias Yasona Laoly yang kini menjabat Menteri Hukum dan HAM.
Pertama, Luhut Panjaitan dan Yasona Laoly dipakaikan "Baruluwo" yang merupakan pakaian khas raja atau panglima bermotif warna merah dan kuning.
Kemudian, Luhut Panjaitan dan Yasona Laoly dipakaikan "Aya" berupa kalung yang terbuat dari tempurung yang merupakan simbol kepangkatan bagi bangsawan etnis Nias.
Setelah itu, kedua menteri tersebut dikenakan "Takula" atau topi khas Nias yang dikenakan para raja dan bangsawan di Kepulauan Nias.
Usai pemakaian simbol khas tersebut, Bupati Nias Selatan Hilarius Duha mengatakan, baju, kalung, dan topi yang disematkan tersebut tidak boleh sembarang digunakan, karena memiliki makna khusus.
"Simbol dan pakaian ini hanya dikenakan kaum bangsawan yang terhormat," katanya.
Usai penyematan tersebut, ditampilkan tarian "Fame Afo" atau penyerahan sekapur sirih sebagai simbol rasa senang atas kedatangan tamu agung.
Penyerahan sirih yang dilakukan sejumlah wanit itu diiingi pengawalan pasukan yang mengenakan peralatan perang lengkap berupa tombak, pedang, dan tameng. Â