Teluk Dalam, 17/9 (antarasumut) - Lima tarian dan penampian seni budaya etnis Nias turut memeriahkan pembukaan Pesta Yaahowu di Teluk Dalam, Kabupaten, Nias Selatan, Sumatera Utara, Sabtu.
Secara bergantian, lima tarian etnis tersebut diperagakan di depan Menko Kemaritiman Luhut Panjaitan dalam pembukaan Pesta Yaahowu di Lapangan Orarusa, Teluk Dalam.
Tarian pertama ditampilkan kontingan dari Kabupaten Nias yang menampilkan tari "Sogaile" yang juga sering disebut tari "Tuwu" atau tarian persembahan untuk menyambut tamu kehormatan.
Tarian tersebut merupakan simbol ajakan agar masyarakat mau bekerja sama dalam mengerjakan sesuatu yang direncanakan.
Kemudian, kontingen dari Kabupaten Nias Utara yang menampilkan budaya "Kudo-kudo" berupa pengiringan pengantin perempuan dengan menggunakan tandu.
Sedangkan calon pengantin pria mengawal dari belakang dengan iringan alat musik tradisional Nias.
Penampilan ketiga dari Kabupaten Nias Barat yang membawa tarian etnis yang dikreasikan untuk ditampilkan dalam kegiatan akbar seperti Pesta Yaahowu tersebut.
Kemudian, penampilan dari Kota Gunungsitoli yang memperagakan tarian "Folaya" atau tarian di saat pesta sambil menggunakan rompi adat etnis Nias.
Sedangkan penampilan terakhir dari Kabupaten Nias Selatan yang menjadi tuan rumah pembukaan Pesta Yahowu yang menampilkan tari "Baluse" atau tarian perang.
Dalam tarian tersebut, seluruh kontingan mengenakan "Ereba" atau semacam baju zirah yang beralaskan seng yang selalu dipergunakan ketika berperang.
Setelah itu, diperagakan budaya "Jawe-jawe" atau dikenal dengan "hombo batu" atau lompat batu yang merupakan simbol kekuatan seorang pria. Â