Aekkanopan, 15/8 (Antarasumut) - RSUD Aekkanopan masih kekurangan dokter spesialis untuk melayani masyarakat Labuhanbatu Utara (Labura) dan warga yang membutuhkan. Saat ini RSUD bertype C itu baru memiliki 9 dokter umum dan 11 dokter spesialis.
Hal itu dikatakan Direktur RSUD dr Saodah melalui Kasubbag Tata Usaha Nurlainah Hasibyan S.Kep kepada wartawan di ruang kerjanya, Senin. "Status RSUD Aekkanopan type C. Masih banyak kekurangan dokter spesialis," katanya.
Dokter spesialis yang ada sekarang terdiri dari spesialis anak dua orang, spesialis bedah satu orang, spesialis penyakit dalam satu orang, spesialis kandungan dua orang, spesialis penyakit paru satu orang, radiologi satu orang, patologi klinik satu orang dan spesialis anastesi satu orang namun masih berstatus honor atau non PNS.
Lebih lanjut dikatakannya, tenaga dokter spesialis di RSUD Aek Kanopan masih terhitung kurang. Misalnya, spesialis kandungan harus ada minimal empat atau enam orang. Hal ini untuk memenuhi pelayanan yang optimal selama 24 jam bagi ibu hamil.
Kemudian yang dibutuhkan karena saat ini belum ada di RSUD itu adalah spesialis mata, spesialis THT, spesialis Saraf, jiwa, rehabilitasi medic dan ortopedi.
Ditanya tentang fasilitas RSUD yang tersedia masih terbatas, misalnya tempat tidur hanya 80 unit, belum memiliki ruangan VIP, belum memiliki ruang nifas atau ruangan perawatan setelah ibu melahirkan dan belum memiliki Bank Darah Rumah Sakit (BDRS).
Langkah yang dilakukan Pemkab saat ini menyekolahkan beberapa dokter, salah satunya spesialis kandungan. Kemudian pemkab juga menyurati Kementerian Kesehatan agar ikut memfasilitasi tenaga dokter spesialis. "Pemkab juga memberi intensif sebesar Rp15 juta per bulan untuk setiap dokter spesialis," ujarnya.