Medan, 10/6 (Antara) - Suharto AD mengaku legowo diberhentikan sebagai pelatih PSMS Medan karena dinilai tidak mampu membawa kemajuan bagi tim yang diasuhnya itu terutama selama mengarungi Indonesia Soccer Championship B.
"Saya tetap menanggapi positif atas pemberhentian itu," kata Suharto di Medan, Jumat.
Ia mengaku memang sudah menerima SK pemberhentian dari pengurus PSMS berdasarkan Surat Keputusan Nomor 382/PSMS/VI/2016.
Pelatih berlisensi C AFC itu menjelaskan alasan dirinya didepak dari kursi pelatih karena pengurus menilai ia tidak mampu memberikan prestasi bagi tim atau mendongkrak posisi PSMS di grup A Indonesia Soccer Championship (ISC) B.
"Saya memang telah menerima SK pemberhentian tertanggal 6 Juni lalu. Menurut mereka saya tidak mampu membawa PSMS berprestasi di ISC B. Saya tetap menanggapi positif penilaian mereka," ucapnya.
Sebelumnya, Sekretaris PSMS Medan Azam Nasution mengatakan, pemberhentian Suharto sebagai pelatih berdasarkan Surat Keputusan Nomor 382/PSMS/VI/2016, Freddy Hutabarat juga diberhentikan sebagai manajer tim sesuai SK Nomor 381/PSMS/VI/2016.
Azam mengatakan, alasan pemberhentian Suharto dan Freddy berkaitan dengan perkembangan perjalanan prestasi tim dalam mengikuti turnamen ISC B selama ini, serta hasil evaluasi beberapa pertandingan yang telah dilakoni PSMS, dinilai kurang memuaskan.
"Pergantian di tubuh manajemen tim ini bukan karena PSMS kalah kemarin lawan PSPS. Tapi ini hasil rapat evaluasi pengurus dari keseluruhan pertandingan yang dijalani PSMS selama ini di ISC B," katanya.
Sementara itu, terkait calon kuat pengganti kursi kepelatihan, pengurus masih enggan membeberkan, namun sejumlah calon pelatih telah diundang untuk memaparkan visi dan misinya.
Nama-nama seperti Abdul Rahman Gurning, Ansyari Lubis, Sumardi, dan M Halim diprediksi bakal hadir, sedangkan posisi manajer baru akan diisi Tengku Jefri.
Saat ini PSMS Medan masih bertengger di posisi empat klasemen sementara grup A ISC B dengan mengemas 7 poin atau terpaut 6 angka dari pemuncak klasemen Persiraja.