Seirampah, Sumut, 26/4 (Antara) - Petani di Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara, menerapkan penanaman padi sistem jajar legowo 2:1 dalam upaya meningkatkan produksi tanaman padi secara signifikan.
"Manfaat dari tanam jajar legowo antara lain bertambahnya jumlah tanaman padi, meningkatkan produksi secara signifikan, dan mengurangi serangan penyakit pada tanaman padi," kata Wakil Bupati Serdang Bedagai, Darma Wijaya, di Seirampah, Selasa.
Dalam upaya mendukung pencapaian swasembada beras, Serdang Bedagai diberikan target tanam Oktober 2015 - September 2016 seluas 71.861 hektare, yang sudah terealisasi hingga Maret seluas 32.412 hektare dan sisa target pertanaman April-September 2016 dengan luas 39.499 hektare.
Sedangkan untuk mewujudkan Program Upaya Khusus (Upsus) padi, jagung, kedelai (Pajale) tahun 2016 ada beberapa kegiatan yang akan dan sedang dilaksanakan antara lain, rehabilitasi dan peningkatan jaringan irigasi 3.676 ha, DAM parit 15 unit, pembangunan jalan usaha tani 9 unit.
Kemudian peningkatan produksi tanaman yakni padi jajar legowo 7.000 hektare, jagung hibrida 3.000 ha dan kedelai 3200 ha, pengembangan seribu desa mandiri, benih 1 paket dan pengembangan desa organik 1 unit.
Untuk mendukung itu semua telah diterapkan penerapan teknologi baru dengan kegiatan tanam perdana padi memakai sistem jajar legowo 2:1.
Dengan sistem tersebut diharapkan produktivitas padi meningkat karena jumlah populasi tanaman bertambah dari 160.000 rumpun per hektar menjadi 330.000 rumpun per hektar serta tanaman mendapat suplai sinar matahari yang cukup.
Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sumut mengatakan saat ini Kementrian Pertanian sedang gencar untuk meningkatkan swasembada pangan dan upaya yang dilakukan oleh pemerintah adalah melalui swasembada Pajale.
Untuk itu semua pihak harus bekerja keras melakukan revitalisasi irigasi demi peningkatan produksi pertanian.
"BPTP Sumut akan mendukung petani yang ada di Serdang Bedagai agar terus bersemangat dalam mengelola potensi sumber daya alam yang ada," katanya.