Langkat, Sumut, 26/4 (Antara) - Dinas Pertanian Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, masih menunggu bantuan benih dari Kementerian Pertanian untuk memenuhi kebutuhan persiapan pembukaan 6.000 hektare lahan tanaman jagung di daerah tersebut.
"Kita hingga sekarang ini masih menunggu bantuan benih jagung untuk segera didistribusikan kepada kelompok petani," kata kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Langkat Yusfik Helmi, di Stabat, Selasa.
Ia mengatakan, petani belum bisa menanam jagung karena bantuan benih dari Kementerian Pertanian melalui Dinas Pertanian provinsi Sumatera Utara sampai saat ini belum juga direalisasikan.
Adapun benih jagung yang dibutuhkan untuk mewujudkan program ketahanan pangan itu sekitar 90 ton. Apalagi sekarang ini musim tanam sudah waktunya, hingga kapan petani terus menunggu untuk realisasi pertanaman di lapangan, katanya lagi.
Yusfik Helmi menjelaskan luas lahan 6.000 hektare yang sudah dipersiapkan itu berada di Kecamatan Sei Bingei, Sirapit, Kuala, Besitang, Selesai, Stabat, Binjai, Wampu dan Padang Tualang.
"Padahal kita `dikejar` dan disuruh untuk mempersiapkan lahannya demi mencapai program swasembada pangan program bantuan benih jagung, namun masih terkendala ketiadaan benih," katanya.
Menurut dia, program bantuan benih selalu tidak tepat waktu sehingga di lapangan selalu terjadi pemunduran waktu tanam.
Padahal daerah ini selalu siap untuk mendukung program pemerintah, apalagi Langkat merupakan salah satu daerah di Sumatera Utara yang selalu memberikan kontribusi besar buat keberhasilan program ketahanan pangan.
Selain jagung juga tanaman padi, dimana tanaman padi Langkat melampaui target Kementerian Pertanian dari Oktober 2015 hingga Maret 2016 ini sudah terealisasi tanam padi seluas 36.153 hektare dari 29.571 hektare target Kementerian Pertanian.