Labuhanbatu Selatan, 15/2 (Antarasumut) - Ratusan hektar areal persawahan tanaman padi sebagai produksi pangan yang dikelola kelompok tani dan masyarakat kini terendam air di tiga Desa Kec Kotapinang, Kab. Labuhanbatu Selatan. Hal itu, dikatakan, anggota Komisi A DPRD Labusel Lahmuddin, Senin.
Dia menjelaskan, untuk areal persawahan yang saat ini terendam dan tergenang air dimasing-masing daerah dengan luas lahan diperkirakan mencapai 200 hektaran yaitu, di desa Mampang, desa Hadundung dan desa Pasir Tuntung, Kecamatan Kotapinang.
Sedangkan terendamnya lahan persawahan itu, menurutnya, disebabkan akibat curah hujan yang begitu tinggi selama sepekan terakhir yang melanda Kab. Labuhanbatu Selatan.
Hal ini, kata dia, akan berdampak pada hasil panen dengan kwalitas yang baik. Makanya sangat diperlukan sebuah solusi untuk melakukan pembinaan terhadap kelompok tani bagaimana cara dalam mengatasi nantinya .
"Disinilah diminta peran Dinas Pertanian, jika ada persoalan yang dihadapi para petani bisa memberikan solusi," jelasnya.
Sementara, petani Desa Mampang Salahudin (42) mengatakan, bahwa sungai Mampang saat ini lebarnya hanya 10 meter yang lokasinya sangat berdekatan pada areal persawahan. Sehingga dikala musim hujan datang, air sungai akan meluap yang akhirnya berdampak terhadap areal persawahan para petani yang mengakibatkan banyak petani padi harus mengalami kegagalan panen.
"Sungai didekat persawahan ini lebarnya hanya 10 Meter, kalau musim hujan, air sungai meluap dengan ketinggian mencapai 2 meter dan sampai ke persawahan yang akhirnya membuat petani sering gagal panen," jelasnya.
Oleh karena itu, kata dia, para petani berharap agar Pemkab Labuhanbatu Selatan melakukan normalisasi sungai ataupun melakukan perbaikan drainase air di areal persawahan Desa Mampang. Supaya tanaman masyarakat, kata dia, dapat terselamatkan dari genangan air pada musim hujan tiba serta menghasilkan padi yang berkualitas tinggi nantinya.