Lubukpakam, 22/12 (Antarasumut) - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Ir H Tengku Erry Nuradi MSi mengimbau petani menyiapkan diri dalam menghadapi era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang akan diberlakukan awal 2016 mendatang.
Imbauan tersebut disampaikan Tengku Erry Nuradi dalam acara pmembuka Pekan Pasar Petani Sumut ke 12 tahun 2015 yang berlangsung di Desa Namo Mbelin, Kecamatan Namorambe, Kabupaten Deliserdang, Selasa.
Hadir dalam acara tersebut Bupati Deliserdang Ashari Tambunan, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumut Difi A Johansyah, Plt Kadis Pertanian Sumut Aspan Sofian Batubara, Kepala Bulog Fatah Yasin, sejumlah pejabat dan petani dari Kabupaten/Kota se Sumut.
Dalam kesempatan itu, Erry menegaskan, era MEA efektif diberlakukan 1 Januari 2016 mendatang. Awal tahun, akan terjadi perubahan pola dan system perekonomian di semua Negara yang tergabung dalam MEA, termasuk Indonesia.
“Salah satu perubahan adalah terciptanya pasar bebas. Produk Negara yang terbagung dalam MEA akan bersaing dipasaran. Tentu hanya yang berkualitas dan memiliki harga terjangkau yang dapat bersaing,†ujar Erry.
Salah satu langkah yang dapat ditempuh petani adalah dengan memanfaatkan teknologi tepat guna, efisien dan berdayaguna. Jika tidak, petani lokal akan akan kalah bersaing.
“Teknologi pertanian efisien juga dapat menguatkan lembaga petani itu sendiri, membangun jaringan pasar komoditi yang kuat dan tentunya membangun semangat nasionalisme untuk mengkonsumsi produk nasional,†sebut Erry.
Produksi padi Sumut hingga akhir Desember 2015 tercatat mencapai 3.866.492 ton dengan luas panen mencaai 753.996 hektar. Stok padi tersebut harus terus ditingkatkan, seiring meningkatnya kebutuhan pasar.
“Sumut layaknya swasembada beras. Pasokan padi dari tingkat petani yang tersebar di sejumlah Kabupaten dan Kota di Sumut kita harapkan terus meningkat. Untuk itu, Pemerintah Kabupaten dan Kota diharapkan tegas dalam membatasi alih fungsi lahan persawahan menjadi perkebunan tanaman keras,†pesan Erry.
Sementara produk unggulan hortikultura seperti kubis, kentang, wortel dan lainnya telah mampu menembus pasar ekspor. Kendati demikian, kualitas dan kuantitas perlu ditingkatkan agar hasil petani lokal merajai pasar MEA.
Dalam kesempatan itu, Erry juga menyatakan apresiasi atas terlaksananya Pekan Pasar Petani Sumut ke 12 di Deliserdang. Kegiatan itu diharapkan menjadi media komunikasi antarpetani dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas produk pertanian di daerah masing-masing.
“Bila perlu, diskusikan tentang produk pertanian unggulan masing-masing. Saling dukung dan saling mengisi. Tiap daerah harus memperkuat stabilitas produk pertanian. Jika tiap daerah kokoh, maka MEA memberikan manfaat positif secara nasional,†pesan Erry.
Sementara Bupati Deliserdang, Ashari Tambunan mengatakan, pihaknya tetap berkomitmen menjadikan daerahnya lumbung beras di Sumut. Salah satu langkha strategis guna menjaga lahan persawahan adalah dengan menetapkan Perda Perlindungan Lahan Pertanian Berkelanjutan.
“Perda itu akan ditetapkan dalam waktu dekat. Tujuannya agar lahan pertanian padi tidak beralih fungsi menjadi lahan perkebunan,†sebut Ashari.