Batubara, 19/12 (Antarasumut) - Salah satu misi PT Inalum (Persero) setelah perubahan status dari PMA (Penanaman Modal Asing) menjadi BUMN (Badan Usaha Milik Negara) adalah partisipasi nyata dalam pemberdayaan masyarakat.
Yakni, Partisipasi dalam memberdayakan masyarakat dan lingkungan sekitar melalui program Corporate Social Responsibility. Juga menjalin Kemitraan dan Bina Lingkungan yang tepat sasaran.
Dilandasi misi tersebut, Inalum kembali melaksanakan temu ramah dan pemetaan sosial dengan pemangku kepentingan di sekitar pabrik peleburan untuk saling bersilaturahmi, bertukar pikiran.
Dan berbagi informasi guna memproyeksikan dan menyelaraskan program CSR perusahaan dengan kebijakan pemerintah, tepat sasaran dan menghargai kearifan lokal.
Temu Ramah dan pemetaan sosial yang dimulai di Tg.Gading belum lama ini melibatkan peserta Kepala Desa dari 30 Desa / kelurahan yang berada di sekitar pabrik peleburan, jalur transmisi, akses road, dan sekitar perumahan karyawan, dan juga perwakilan dari pemerintahan kecamatan di Kabupaten Batubara.
Pertemuan silaturahmi ini diawali dengan presentasi dan pengenalan wawasan atau pemahaman tentang Corporate Social Responsibility dan Pemberdayaan Masyarakat yang disampaikan oleh Tumpal M.S Simanjuntak (Praktisi CSR dan Comdev dari Jakarta).
Dilanjutkan dengan perjalanan dan pemetaan sosial di Parapat sekaligus untuk melihat kondisi terkini dari Danau Toba yang merupakan anugrah Tuhan yang maha kuasa untuk selalu dilestarikan dan dijaga dari generasi ke generasi.
Acara pemetaan sosial ini dibuka dan dihadiri secara resmi oleh Manajemen PT Inalum yang diwakili W. Djoko Laksono (Deputy General Manager Umum dan CSR) didampingi Arfan Iqbal Hrp (Manager Pemberdayaan Masyarakat), Syamsurizal Hrp (Asisten to Direktur), Ganda Sukmana (Junior Manajer Pemberdayaan Masyarakat) dan Thaoufan (CSR officer)
“Pada pemetaan sosial tahun ini kami bekerjasama dengan Fakultas Ilmu Sosial & Politik Universitas Sumatera untuk dapat menghimpun, menganalisa dan memproyeksikan program CSR maupun PKBL PT Inalum untuk 5 tahun kedepan yang tepat sasaran. Selaras dengan kebijakan pemerintah, sesuai dengan kebutuhan pemangku kepentingan dan menghargai kearifan lokal, khususnya untuk di sekitar pabrik peleburan aluminium," kata Djoko Laksono.
"Maka dari itu kami sangat menghargai kesediaan para pemangku kepentingan untuk hadir dan sharing bersama kami untuk sinergi dan kebersamaan kita,†lanjut Djoko.
Razali, Sekcam Sei Suka mengatakan, kegiatan ini berharga sebagai bentuk komitmen PT Inalum untuk meyelaraskan program CSR-nya dengan kebijakan Pemerintah dan kebutuhan masyarakat.
“Kami selama ini sangat bersyukur atas bantuan dari PT Inalum. Namun tentu masih banyak perbaikan kedepan, khususnya untuk pengembaangan keahlian dan pendidikan SDM masyarakat sekitar," timpal Kepala Desa Kualatanjung, Usman.
Tim FISIP USU yang langsung dipimpin oleh Prof.Badaruddin (Dekan FISIP USU) mengatakan senang dihargai untuk bekerjasama dengan perusahaan sebesar Inalum dalam hal melaksanakan social mapping.
Pemetaan sosial merupakan salah satu cara bagi perusahaan untuk melaksanakan program CSR yang tepat sasaran dan dengan anggaran yang terbatas.
“Pemetaan sosial berdasarkan kondisi riil yang dibutuhkan oleh masyarakat, dalam hal ini khususnya masyarakat disekitar pabrik peleburan. Pemetaan akan mencakup social performance indicator, Mapping of prominent stakeholders, communication patterns, potencial of social conflict dan lain-lain dengan tujuan Menggali harapan dan kebutuhan masyarakat sekitar terhadap program-program CSR kedepan dalam bentuk consensus," kata Badaruddin.
"Untuk tercapainya pemetaan yang tepat sasaran, kami harapkan agar peserta dapat memberikan tanggapan atau peran serta aktif dalam Focus Group Discussion nanti secara independent dari peserta sendiri tanpa pengaruh apapun dari luar," pungkas Badaruddin.