Medan, 29/11 (Antara) - Ekspor kopi-rempah-rempah dan teh Sumatera Utara terus naik di tengah terjadinya penurunan perdagangan pada hampir semua kelompok barang daerah itu akibat dampak krisis global.
"Ekspor kelompok barang itu hingga triwulan III naik 2,35 persen menjadi 354,083 juta dolar AS dari periode sama tahun lalu yang 345,930 juta dolar AS," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Wien Kusdiatmono di Medan, Minggu.
Meski kenaikannnya kecil, tetapi menggembirakan karena dewasa ini hampir semua kelompok barang ekspor Sumut mengalami penurunan.
Permintaan kopi, teh dan rempah yang masih naik itu diduga karena komoditas tersebut termasuk barang yang dibutuhkan banyak industri.
Rempah-rempah misalnya, untuk kebutuhan industri farmasi dan minyak wangi atau parfum.
Berdasarkan data, katanya, ekspor rempah-rempah itu terbesar antara lain ke Amerika Serikat, Jepang, Kanada, Singapura dan Jerman.
Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sumut, Ivan Iskandar Batubara, mengatakan, ekspor rempah-rempah harus dipertahankan Sumut.
"Meski diakui volume ekspor belum pulih seperti di era tahun 1990an, tetapi ekspor rempah-rempah itu harus terus digenjot karena potensinya masih cukup besar," katanya.
Rempah bukan hanya untuk produk kecantikan, obat-obatan hingga makanan/minuman, tetapi juga tekstil yang digunakan untuk zat pewarna.
Selain ekspor, kebutuhan di dalam negeri juga cukup besar.
Ivan menyebutkan, pasar yang besar di dalam negeri itu sedang dilirik India,Thailand dan Malaysia.
"Jangan sampai Sumut yang merupakan pengekspor rempah justru nantinya lebih banyak impor," katanya.***3***