Seirampah, 18/11 (Antara) - Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara, akan mendeklarasikan gerakan budaya membaca sehingga lebih mendorong siswa gemar membaca.
Kepala Dinas Pendidikan Serdang Bedagai, Joni Walker Manik di Seirampah, Rabu mengatakan, deklarasi ini merupakan jawaban atas seruan Mendikbud Anies Baswedan untuk menyediakan waktu membaca khusus di sekolah.
Melalui gerakan ini, semua sekolah di kabupaten itu diwajibkan punya program membaca buku.
"Sehingga kegiatan membaca menjadi kesenangan baru bagi anak-anak kita. Deklarasi Gerakan Budaya Membaca ini, akan dilaksanakan pada 26 November 2015 nanti," katanya.
Ia mengatakan, gerakan budaya membaca juga ditujukan untuk
membantu siswa berhasil menghadapi kehidupan pada masa depan.
Siswa yang memiliki keterampilan literasi, diyakini lebih siap menghadapi tantangan zaman dan berkontribusi kepada ekonomi.
"Jadi dampak dari gerakan ini akan luar biasa," katanya.
Koordinator USAID Prioritas Sumatera Utara, Agus Marwan, mengatakan, pihaknya mendukung Pemkab Serdang Bedagai untuk mendeklarasikan Gerakan Budaya Membaca.
"Kami sebagai mitra, sangat senang dapat mendukung Pemkab Serdang Bedagai untuk meningkatkan layanan pendidikan bermutu," katanya.
Dengan deklarasi itu, lanjut dia, Pemkab Serdang Bedagai akan memastikan setiap anak akan mendapatkan akses membaca buku yang lebih banyak," katanya.
Menurut dia, keterampilan literasi sangat mempengaruhi keberhasilan belajar anak, semakin baik keterampilan literasi, maka kemampuan anak menalar pembelajaran ikut membaik.
Kemampuan menalar membuat anak mampu melakukan peniruan (imitation) sampai melakukan inovasi (innovation).
"Keterampilan literasi hanya bisa ditumbuhkan melalui pembudayaan membaca. Dibutuhkan sebuah gerakan bersama yang melibatkan pemerintah dan masyarakat untuk membiasakan anak membaca terus menerus. Kebiasaan ini yang kelak menjadi kebudayaan," katanya. ***4***