Sidikalang, 4/9 (Antarasumut) - Dinas Kesehatan Kabupaten Dairi yang bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Pakpak Bharat mengadakan kegiatan Monitoring dan Evaluasi TB Paru Pukesmas dalam rangka upaya menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit menular khususnya penyakit tuberkulosis.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kepala Dinas Kabupaten Dairi dr. Nitawati Sitohang beserta jajarannya, Jumat, Narasuber dari Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, peserta dari para dokter puskesmas UPK Kabupaten Dairi 18 orang, dokter RSUD Sidikalang 1 orang serta peserta dari para dokter puskesmas UPK Pakpak Bharat 7 orang.
Dalam arahan dan bimbingannya, Kadis Kesehatan mengatakan agar para peserta mengikuti kegiatan dengan baik dan memberikan pemaparan yang sesuai dengan hasil data yang diperoleh sehingga informasi yang disampaikan benar-benar akurat.
Sementara itu dalam kesempatan yang sama dalam pemaparannya Kabid P2P Dinas Kesehatan melalui Kasi mengatakan untuk tahun 2014 laporan penderita DBD di Kabupaten Dairi berjumlah 146, untuk angka kesembuhan 321 orang dan yang meninggal sebanyak 2 orang.
Sedangkan untuk tahun 2015 untuk cakupan penemuan TB dari Januari s/d Juni BTA(+) sebanyak 171 orang, RO(+) sebanyak 57 orang dimana untuk cakupan penemuan TB dari tahun sebelumnya 2014 BTA(+) sebanyak 324 orang dan RO(+) sebanyak 74 orang.
Hasil dari monitoring dan Evaluasi itu menunjukkan masih terdapat sejumlah masalah pelayanan kesehatan pada beberapa Puskesmas dimana dalam hal fasilitas dan prasarana kesehatan, sektor ini masih harus diperbaharui dan ditambah.
Penyakit TBC Paru-Paru – Tuberkulosis adalah penyakit yang ditimbulkan karena adanya infeksi akut atau kronis yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberkulosis.
Tuberkulosis menyebabkan reaksi jaringan yang aneh di dalam paru-paru, yang meliputi penyerbuan daerah terinfeksi oleh makrofag dan pembentukan dinding di sekitar lesi oleh jaringan fibrosa yang membentuk apa yang disebut tuberkel.
Proses pembentukan dinding ini membantu membatasi penyebaran bakteri tuberkulosis kemudian di dalam paru-paru.