Medan 15/9 (Antara) - Badan Kordinasi Kegiatan Kesejahteraan (BK3S) Sumut bekerja sama dengan Save our Rivers dan Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI) mengadakan susur sungai deli pada Minggu (13/9).
Penyusuran dimulai dari dermaga sungai Taman Edukasi Avros hingga ke Kampung Nelayan-Belawan dengan menggunakan kapal bermotor. Susur sungai deli ini akan memakan waktu tempuh sekitar 1,5 jam.
Ketua Umum BK3S, Sutias Handayani, mengatakan kegiatan susur sungai deli ini dilakukan untuk mengajak masyarakat kembali menghidupkan sungai sebagai bagian dari kehidupan urban.
"Sungai bukan lagi dijadikan tong sampah raksasa yang hanya menjadi masalah di kemudian hari, tetapi sungai menjadi elemen penting dari kota dengan beragam fungsinya," ujar Sutias, saat mengikuti susur sungai deli di Kampung Aur Medan.
Saat menepi di dermaga Kampung Aur, Sutias sempat berdialog dengan warga sekitar serta Laskar Bocah Sungai Deli (Labosude).
Warga berharap pemerintah daerah menyediakan tong sampah yang memadai serta mendatangkan truk pengangkut sampah rutin, agar warga tidak lagi membuang sampah ke sungai.
Kesadaran warga tentang kelangsungan sungai deli ini diharapkan bisa menular ke kampung-kampung lain di pinggir sungai deli, sehingga sungai deli serta sungai-sungai lain bisa bebas sampah dan menjadi indah.
Muhammad Azmi dari Save our Rivers menambahkan, dengan adanya aktifitas positif yang lebih intens di sungai deli, diharapkan akan membangun paradigma baru bagi masyarakat Medan khususnya terhadap keberadaan sungai deli.
Riwayat sungai deli dulunya tidak hanya sebagai sumber air bagi masyarakat, tetapi sebagai jalur transportasi penting.
"Setidaknya secara bertahap, kita ingin sungai deli hidup kembali, dimanfaatkan lebih besar sehingga masyarakat mencintai sungai deli. Ke depan kampanye tidak lagi soal ‘jangan buang sampah ke sungai’, karena warga bersama-sama menjaga, dan saling mengontrol,"katanya.
Kegiatan susur sungai deli ini sudah beberapa kali dihelat oleh berbagai elemen dan komunitas pecinta lingkungan. Komunikasi dan edukasi terhadap masyarakat pinggir sungai yang dilakukan secara intens diharapkan bisa membangun paradigma positif akan keberadaan Sungai Deli lebih meluas lagi.