Batubara, 4/8 (Antarasumut) - Lahan pertanian tanaman pangan di Kabupaten Batubara dalam beberapa tahun terakhir berkurang akibat alih fungsi lahan.
Kepala Dinas Pertanian Batubara Azizul Mukahar mengatakan saat Batubara menjadi kabupaten pada 2006, dari 92 ribu hektar luas daerah, terdapat 20 ribu hektar lahan pertanian padi.
Kini hanya tinggal 17.717 hektar. 3.000 hektar di antaranya beralih funsgsi. Itu jelas terlihat pada beberapa desa, baik di pinggir Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) maupun pinggiran sungai yang ada.
Padahal di Batubara sudah ada Peraturan Daerah (Perda) untuk tidak melakukan alih fungsi lahan tersebut. Dengan pengalihan fungsi lahan itu, Batubara terancam tidak lagi menjadi salah satu lumbung padi di Sumatera Utara (Sumut).
Di sisi lain, Azizul MuKahar mengaku, tanaman padi petani yang kini dalam keadaan berbuah banyak yang rebah ditiup angin.
Salah satu penyebabnya, sulitnya mendapatkan pupuk KCL untuk penguatan akar tanaman padi itu. Ini sangat perlu perhatian.
Apalagi, dibanding harga, padi jauh lebih tinggi dari sawit. Karenanya, padi lebih menguntungkan, ujar Kadistan Batubara Azizul Mukahar SP.