Legislator: Pelaku Ekonomi Masih Ragu Hadapi MEA
Kamis, 6 Agustus 2015 11:51 WIB 1552
Medan, 6/8 (Antara) - Kalangan pelaku usaha di Sumatera Utara dinilai masih ragu-ragu dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN yang mulai diberlakukan pada penghujungn tahun 2015.
Anggota Pansus Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) DPRD Sumut Efendi Panjaitan di Medan, Kamis, mengatakan, kalangan pelaku ekonomi di Sumut sebenarnya menyadari jika MEA dapat menjadi peluang untuk mengembangkan berbagai usaha yang dijalankan.
Namun pelaku ekonomi tersebut merasa ragu-ragu karena belum memadainya infrastruktur yang dibutuhkan untuk mengembangkan usaha guna menghadapi persaiangan.
"Saya pikir, apa yang dikeluhkan pelaku ekonomi itu adalah realita," katanya.
Menurut dia, dalam berbagai kesempatan, Pemprov Sumut sering menyebutkan jika dunia usaha di provinsi itu siap menghadapi kerja sama ekonomi yang melibatkan negara-negara di Asia Tenggara tersebut.
Namun, pelaku ekonomi juga dinilai wajar merasa ragu-ragu karena pernyataan tersebut tidak sebanding dengan ketersediaan infrastruktur pendukung dunia usaha.
Ia mencontohkan dengan tidak mencukupinya persediaan energi listriknya di Sumut, terutama dengan masih defisitnya pasokan yang dimiliki PT Perusahaan Listrik Negara (Persero).
Demikian juga dengan kualitas infrastruktur jalan di Sumut yang dinilai kurang mendukung upaya pengembangan berbagai kegiatan bisnis yang dijalankan masyarakat.
Bahkan, Pemprov Sumut juga terkesan belum memiliki konsep yang jelas mengenai pengembangan berbagai sektor usaha yang akan "dijual" dalam MEA.
Salah satu sektor usaha di Sumut yang belum diketahui konsep yang digunakan adalah bidang kepariwisataan meski potensinya sangat besar.
"Tidak diketahui konsep yang diusung Pemprov Sumut, apakah tentang 'view' (pemandangan) atau kultur yang berbeda dengan daerah lain," ujar politisi PDI Perjuangan itu.
Kemudian, Pemprov Sumut juga belum memberlakukan kebijakan standarisasi terhadap berbagai objek yang akan dikerjasamakan dalam MEA tersebut.
"Kalau standarisasi menjadi ukuran, perlu ada sertifikasi. Khawatirnya kita kalah," ujar Efendi. ***3***Budi Suyanto
(T.I023/B/B. Suyanto/B. Suyanto) 06