Tarutung, Sumut, 22/5 (Antara) –Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) melalui Perusahaan Daerah (PD) Pertanian telah menyiapkan dana untuk penampungan gabah kering hasil panen para petani di wilayah itu senilai Rp.897 juta sebagai langkah mengantisipasi timbulnya kemerosotan harga serta terjadinya ‘permainan harga’ oleh para tengkulak.
“Besaran dana yang disiapkan mampu mengakomodir hasil panen gabah sekitar 18,6 persen dari produksi total. Jika produksi total gabah pada kisaran 95.697.477 Kg, maka kita akan menampung sebanyak 195.178 Kg,” terang Direktur Komersial PD Pertanian Taput, Lambas Hutasoit, Jumat, di Tarutung.
Dikatakannya, Sejak pertengahan bulan Mei 2015, hingga pada puncaknya sekitar bulan Juni dan Juli 2015, agenda panen padi akan dilakukan masyarakat petani di daerah ini. Kecenderungan akan kemerosotan harga gabah serta kesempatan mempermainkan harga oleh para tengkulak yang mengumpulkan gabah tersebut dimungkinkan akan terjadi. Makanya, untuk tetap menjaga stabilitas harga yang membantu petani, PD Pertanian menyiapkan dana tersebut untuk membeli hasil panen gabah.
“Hasil produksi gabah, baik itu hasil padi sawah maupun padi ladang, estimasi hasil produksi total akan mencapai kisaran 95.697.477 Kg. Gabah tersebut merupakan hasil padi dari 18.963 hektare areal persawahan dan perladangan petani. Sehingga, jika hasil gabah dibeli sesuai Harga Pokok Pemerintah (HPP) sebesar Rp.4600/Kg. Maka, sebanyak 195.178 Kg gabah petani akan ditampung perusahaan. Jadi, petani kita tidak akan kesusahan jika seandainya hasil panennya berniat untuk dijual,” ujarnya.
Kata Lambas, secara tekhnis lapangan, hasil gabah yang ditampung akan disimpankan di setiap Kecamatan. Dimana, telah ada kerjasama yang disepakati bersama dengan sejumlah pengusaha lokal yang memiliki kilang dan penjemuran gabah untuk tekhnis penampungan tersebut.
“Jadi, para petani tidak perlu khawatir lagi akan kemungkinan merosotnya nilai gabah tahun ini. Hal tersebut sudah kita antisipasi,” sebutnya.
Penyandang gelar Insinyur Pertanian itu menambahkan jika soal nilai kemampuan dana perusahaan yang hanya mampu menampung puluhan persen hasil produksi gabah.
Lambas menyebutkan jika pertimbangan akan kebiasaan sebagian besar petani yang menjadikan hasil panen padinya untuk kebutuhan keluarga merupakan faktor yang sedikit melegakan akan keterbatasan dana tersebut.
“Sebagian besar petani di daerah menyimpan gabahnya untuk kebutuhan pangan keluarga selama satu musim. Itu artinya, gabah tesebut tidak untuk diperjualbelikan. Setidaknya, hal ini akan mengurangi jumlah produksi gabah yang harus kita tampung menunggu besaran dana yang diplot untuk program ini mampu menjangkau keseluruhan hasil produksi gabah,” pungkasnya.
Taput Siapkan Dana Penampungan Produksi Gabah Petani
Jumat, 22 Mei 2015 20:12 WIB 1454