Medan, 23/2 (Antara) - Kredit Usaha Mikro dan Kecil atau UMK di Sumatera Utara terus naik atau sudah mencapai Rp24,31 triliun pada 2014 di tengah ketatnya persaingan memasuki era Masyarakat Ekonomi ASEAN.
"Pada 2014, kredit UMK bertumbuh lagi sebesar 14,7 persen dari 2013 yang sebesar Rp21,63 triliun. Diharapkan tahun ini bisa tumbuh lebih besar,"kata Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 5 Sumatera, Ahmad Soekro Tratmono di Medan, Senin.
Harapan kredit tumbuh lebih besar di 2015 itu mengacu pada semakin tingginya keperdulian Pemerintah karena melihat tingginya potensi di sektor itu.
Menurut dia, persentase kenaikan kredit UKM itu tahun lalu bahkan lebih besar dari penyaluran kredit perbankan Sumut secara keseluruhan yang hanya naik 6,97 persen menjadi Rp166,9 triliun dari Rp156 triliun pada 2013.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Sumut, M.Zein Siregar mengakui, pengusaha UMK di Sumut yang mencapai 2,5 juta itu memang masih sangat membutuhkan bantuan kredit.
Apalagi, berupa kredit dengan bunga pinjaman rendah dan tanpa agunan.
"Meski data menunjukkan, ada kenaikan penyaluran kredit ke UMK setiap tahun, tetapi dinilai jumlahnya masih belum memenuhi kebutuhan pengusaha. Apalagi tahun ini KUR (kredit usaha rakyat) belum dipastikan dilanjutkan atau tidak,"katanya.
Pengamat ekonomi Sumut, Wahyu Ario Pratomo menyebutkan, keinginan kuat pemerintah dewasa ini memajukan UMKM dan koperasi seperti dengan mempermudah perizinan sangat diapresiasi.
Alasan dia, UMKM dan koperasi sebenarnya sangat berpotensi besar dan sudah terbukti membantu pergerakan sektor ril dan pertumbuhan ekonomi nasional.
"UMKM dan koperasi perlu dukungan kuat dengan pembinaan manajemen, permodalan dan pemasaran karena rata-rata pengusaha di sektor itu tumbuh karena desakan ekonomi," kata Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara (USU) itu.
***3***
(T.E016/B/E. Sujatmiko/E. Sujatmiko)