Layaknya adat batak, Bupati Samosir dan Kapolres Samosir memecahkan telur dibadan mobil dan menaburkan beras (boras sipirnitondi) dengan harapan agar supir, bus selamat dalam beroperasi.
Operasional bus tersebut sepenuhnya ditanggung oleh Perum Damri Wilayah Medan. Kabid Perhubungan Kabupaten Samosir Rohabinsar Sitanggang Menjelaskan Bus Damri akan menjadi Bus perintis dengan tujuan utama membuka akses dari dan ke daerah-daerah yang belum terlayani angkutan umum regular. Rute Bus tersebut tidak akan mengganggu rute bus yang sudah ada dengan artian tidak aka ada persaingan trayek. Secara umum Bus perintis ini tidak mencari keuntungan akan tetapi berorientasi pelayanan.
Kehadiran Bus Perintis jeas memberikan manfaat kepada masyarkat Kabupaten Samosir karena belum seluruhnya daerah di Samosir memiliki layanan transportsi yang regular. Ditambahkannya, tarif yang disepakati juga tidak mahal. Untuk penumpang dewasa jauh-dekat akan dikenakan tarif Rp. 3000,- dan untuk anak sekolah sebesar Rp.1000,-. Pengeporasian Bus tersebut di Samosir tidak dibatasi waktunya, selama Kabupaten Samosir masih memerlukan. Jika nantinya trayek sudah dirintis oleh Bus Damri dan ada pengusaha yang bersedia membuka trayek otomatis trayek bus Damri akan dialihkan ke daerah lainnya. Hal ini membuktikan Bus Damri sebagai Bus perintis dan memberikan kesempatan kepada pengusaha angkutan nantinya, Jelas Rohabinsar. (Humas/Nrow)