Oleh Imran Napitupulu
Balige, 11/4 (Antara) - United states agency for international development (USAID) melaksanakan sosialiasi penataan dan pemerataan guru di Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara, pada Jumat untuk meningkatkan akses pendidikan dasar yang berkualitas.
"Tujuan penataan dan pemerataan guru ini meningkatkan kemampuan kerjasama serta pemetaan analisis kecukupan kebutuhan guru pada tingkat satuan pendidikan kecamatan maupun kabupaten," kata Fasilitator USAID Prioritas, Prof. Efendi Napitupulu di Balige, Jumat.
Dikatakannya, badan n bantuan pembangunan internasional Amerika Serikat itu melakukan kerjasama dengan pemerintah Indonesia sebagai kelanjutan program descentralized basic education (DBE) dimulai sejak 1 Mei 2012 hingga 30 April 2017.
Tujuan lain dari penataan dan pemerataan guru itu, kata dia, untuk identifikasi alternative dan menetapkan kebijakan dalam penataan guru serta penyusunan rencana implementasi kebijakan.
Menurut Efendi, ada tiga komponen yang harus ditingkatkan, yaitu kualitas pembelajaran di sekolah melalui pelatihan guru dan jabatan serta tata kelola manajemen pendidikan.
Di samping itu, lanjutnya, meningkatkan koordinasi antar institusi pendidikan di tingkat nasional, provinsi, kabupaten dan sekolah.
Sosialisasi USAID Prioritas yang mengutamakan pembaharuan inovasi dan kesempatan bagi guru, tenaga kependidikan dan siswa itu dihadiri Kepala Dinas Pendidikan Tobasa, Lalo Simanjuntak serta sejumlah Kepala sekolah dari kabupaten setempat.
Selain itu hadir Kabid Sosbud dan Ekonomi dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Tobasa Benny Girsang, Rimbananto dan Anwar Situmorang dari USAID Prioritas serta beberapa undangan lainnya.
Efendi menjelaskan, ruang lingkup USAID Prioritas mencakup tujuh propinsi yakni, Aceh, Sumatera Utara, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan.
Pada dua tahun pertama, kata dia, terdapat sebanyak 45 daerah descentralized basic education (DBE) serta 23 kabupaten/kota ditambah 24 lagi pada tahun kedua.
"Pada empat daerah kabupaten/kota di Papua, DBE juga akan ditambah pada tahun kedua," kata Efendi. (IN)