Perth, 4/4 (Antara/Reuters) - Operasi bawah laut untuk mencari pesawat Malaysia Airlines penerbangan MH370 di baratdaya Australia mulai dilancarkan Jumat, dengan menggunakan peralatan teknologi tinggi pencari kotak hitam milik AL AS sementara baterei alat perekam data kokpit itu makin melemah.
Pihak berwenang Australia mengatakan alat yang disebut Towed Pinger Locator itu akan ditarik di belakang kapal AL HMAS Ocean Shield, dalam jalur sepanjang 240 km konvergen dengan kapal hidrografik Inggris HMS Echo.
"Pencarian bawah laut akan dilakukan di kawasan dengan kemungkinan tinggi pesawat naas itu jatuh dalam air," kata purnawirawan Kepala Staf AU Marshal Angus Houston yang merupakan ketua tim Australia yang mengkoordinasikan operasi pencarian kepada wartawan di Perth.
"Sinyal kotak itu akan hilang dalam waktu sebulan sebelum berhenti mengirimkan transmisi, dan kita sudah mendekati masa berakhirnya."
Pada Senin, tepat 30 hari pesawat naas itu putus komunikasi dan lenyap dari radar sipil kurang sejam setelah lepas landas dari Kuala Lumpur menuju Beijing pada 8 Maret.
Pesawat Boeing 777 itu sempat tertangkap radar militer di sisi lain semenanjung Malaysia dan berdasar hasil analisa "handshakes" yang terjadi setiap jam dengan satelit, para penyelidik menyimpulkan bahwa pesawat itu jatuh di sebelah barat Australia beberapa jam kemudian.
Sonar kemungkinan bisa membantu menemukan perekam data suara kotak hitam yang merupakan kunci untuk mengungkap apa yang sebenarnya terjadi pada pesawat itu.
Kotak hitam dilengkapi dengan sebuah sinyal yang mengirimkan "ping" saat berada dalam air, namun baterei kotak hitam tersebut hanya bertahan selama 30 hari.
Para pakar memperingatkan Towed Pinger Locator mungkin tidak akan begitu bermanfaat kecuali penyelidik bisa mengetahui dengan lebih tepat dimana pesawat itu jatuh, karena peralatan yang memiliki jangkauan terbatas dan bergerak lambat itu tidak akan bisa mencakup area yang luas.
Houston mengatakan dimulainya pencarian bawah air bukan berarti pencarian serpihan dari atas permukaan tidak penting lagi karena setiap penemuan akan merupakan cara paling efektif untuk mendukung pencarian bawah laut.
"Ini adalah kawasan yang sangat luas, cukup terpencil. Kami akan meneruskan pencarian dari atas permukaan," katanya.
"Saya rasa masih besar kemungkinan untuk menemukan sesuatu di permukaan," katanya. Ada banyak benda dalam pesawat yang bisa mengapung. Dalam pencarian sebelumnya, nampak beberapa pelampung yang bisa dikaitkan dengan pesawat yang hilang itu."
Kawasan luas
Pada Jumat, lebih dari 14 pesawat dan sembilan kapal terlibat dalam pencarian di area seluas 223 ribu km persegi -- hampir seluas negara bagian Minnesota-- di lokasi 1.680 km barat-utara-barat Perth, katanya.
Inggris juga mengerahkan HMS Tireless, kapal selam nuklir kelas Trafalgar yang dilengkapi sonar dan sebuah kapal frigat Malaysia akan tiba di lokasi pencarian pada Sabtu.
Perdana Menteri Malaysia Najib Razak pada Kamis bersama PM Australia Tony Abbott mengunjungi pangkalan udara AU Australia Pearce di dekat Perth, yang menjadi lokasi pelepasan puluhan misi dari tujuh negara menuju wilayah selatan Samudra Hindia.
Malaysia menghadapi kritik keras, terutama dari Tiongkok, karena dinilai tidak cakap dalam menangani pencarian yang sudah memasuki minggu keempat tanpa hasil, serta menyembunyikan informasi. Sebagian besar penumpang pesawat naas itu adalah warga Tiongkok.
"Dunia mengharapkan kami untuk melakukan yang terbaik, dan saya sangat yakin kita akan bisa menunjukkan apa yang bisa kita lakukan bersama sebagai sekelompok bangsa; bahwa kita ingin membantu keluarga korban dan kam tidak akan berhenti sampai pesawat ditemukan," kata Najib.
Pihak berwenang tidak menyebutkan masalah teknis sebagai penyebab hilangnya pesawat, namun mengatakan bahwa semua bukti menunjukkan bahwa pesawat telah dibelokkan dengan sengaja dari rute seharusnya.
Kepala polisi Malaysia mengatakan penyelidikan difokuskan pada kru pesawat serta pilot setelah semua 227 penumpang dinyatakan bersih dari kemungkinan keterlibatan dalam unsur pembajakan, sabotase, masalah pribadi dan psikologi yang berkaitan dengan hilangnya pesawat itu.(Uu.SYS)