Balige, Sumut, 3/3 (Antara) - Tarian "Tortor Mossak" akan dipersembahkan Sanggar budaya 'Lusido' dari Kabupaten Toba Samosir untuk memeriahkan Pekan Raya Sumatera Utara (Sumut) ke-43 di Medan pada 22 Maret hingga 15 April 2014.
"Gerak tari tortor ini dikolaborasikan dengan seni mossak atau sejenis olahraga beladiri sebagai atraksi andalan dalam mengisi malam kesenian Tobasa," ungkap Pimpinan Sanggar budaya 'Lusido', Rismon Sirait di Balige, Senin.
Dikatakannya, tortor Mossak itu didukung 70 orang personil penari yang akan mempagelarkan sendratari tentang pengangkatan Raja dan prosesi pesta pernikahan Batak Toba dengan iringan 'gondang sabangunan' (seperangkat alat musik tradisonal yang lengkap).
Menurutnya, sendratari pengangkatan Raja yang dilakonkan dalam tortor Mossak tersebut bernuansa pesan moral tentang karakter Raja-raja Batak zaman dulu, dengan sifatnya yang arif dan bijak serta senantiasa menghormati tatanan adat dalihan natolu.
Diakuinya, tortor mossak yang merupakan sejenis tari silat itu sudah hampir dilupakan, bahkan tidak pernah lagi dipertunjukkan.
Sehingga, kata dia, kesenian yang menjadi identitas budaya dan warisan leluhur yang bersinggungan dengan olahraga maupun pariwisata itu perlu digali kembali serta dimunculkan, dalam rangka pelestarian.
Rismon menjelaskan, atraksi budaya yang akan dipersembahkan tim kesenian Tobasa pada Kamis (3/4) di 'open stage' PRSU berbeda dengan tahun sebelumnya.
Selain tortor Mossak, acara akan diisi Lawak Batak mengambil tema pemilihan Legislatif yang berisi berbagai kekonyolan dari Calon wakil rakyat yang menggandalkan praktik politik uang.
"Secara keseluruhan tema yang akan diusung kontingen kesenian daerah Tobasa dalam konteks 'tapature ma hutanta' (mari memperbaiki kampung halaman sendiri), sekaligus menyambut festival danau Toba 2014, dengan Kabupaten Tobasa sebagai tuan rumah," ujar Rismon.
Secara terpisah, Kepala Disbudpar Tobasa, Ultri Sonlahir Simangunsong menyebutkan, pihaknya sedang melakukan berbagai persiapan untuk menyukseskan penyelenggaraan atraksi seni dan budaya pada PRSU ke-43 di Medan.
Dalam mempromosikan industri pariwisata Tobasa, kata Ultri, pihaknya juga melibatkan sejumlah komunitas, di antaranya kelompok kerja pariwisata lokal "IAS", FORKALA dan beberapa perusahaan seperti Aquafarm dan PT. Inalum.
Momentum pameran dan hiburan tersebut, harus dapat dimanfaatkan oleh para pelaku dunia usaha untuk meningkatkan serta mengembangkan investasi dan pemasaran produk mereka.
"PRSU menjadi salah satu cara untuk memperkenalkan budaya daerah serta produksi lokal yang ada di Sumut," katanya. ***2***
(T.KR-JRD)
Biqwanto
(T.KR-JRD/B/B. Situmorang/B. Situmorang)