Oleh Imran Napitupulu
Balige, 9/3 (Antarasumut) - Sebanyak 17 siswa berprestasi di Kabupaten Toba Samosir (Tobasa) menerima bantuan bea siswa dari Antaran Loloan Somba Debata sejagat raya (ALSOD-SJR).
"Pemberian bantuan paket bea siswa ini merupakan wujud nyata dari komitmen kami untuk ikut memajukan dunia pendidikan di Toba Samosir," kata Ketua Umum ALSOD-SJR, Teddy Robinson Siahaan di Balige, Minggu.
Ia menjelaskan, ALSOD-SJR merupakan persatuan marga Siahaan sejagat raya, yang berkomitmen meningkatkan sumber daya manusia dalam bidang pendidikan di bona pasogit atau kampung halaman.
Paket bea siswa yang diberikan masing-masing sebesar Rp1 juta rupiah kepada siswa berprestasi mulai dari jenjang pendidikan SD hingga SLTA di Kecamatan Balige.
"Bea siswa ini hendaknya juga dapat dijadikan sebagai motivasi untuk meningkatkan semangat belajar guna meraih prestasi lebih baik lagi," katanya.
Penerima bea siswa untuk tingkat SD, yakni Vera Siahaan, Nataniel Siahaan, Jeckson Marpaung, Nova Putri dan Riska Siahaan.
Tingkat SMP, yaitu Clinton Siahaan, Monika Sianipar, Rotrik Hareva dan Putri Teresia.
Sedangkan penerima bea siswa untuk tingkat SLTA adalah Rointan Siahaan, Andi Leonard, Winda, Bernike Pesta Siahaan, Sudi Harjono dan Veronika dan Jistrani Samosir.
Ia menambahkan, ALSOD-SJR sangat peduli terhadap perkembangan dan kemajuan dunia pendidikan sehingga mendorong untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) di Kabupaten yang terletak pada bagian tengah pulau Sumatera itu.
Oleh karena itu, pihaknya akan terus mendukung pendidikan secara berkesinambungan dan berkelanjutan.
Dengan demikian, Teddy optimistis sumber daya yang dimiliki warga di daerah tersebut akan lebih maju dan berkualitas.
"Pendidikan merupakan sektor yang perlu mendapat perhatian serius bagi semua elemen masyarakat, karena kemajuan suatu bangsa dan negara terlihat dari peningkatan kualitas pendidikan di daerah bersangkutan," ucap dia.
ALSOD-SJR berencana membuka peluang bagi 100 orang tenaga kerja di bidang otomotif.
Teddy menambahkan, pihaknya juga menggelar doa syukur atau partangiangan pada 9 Maret 2014, sekaligus pelantikan pengurus organisasi marga tersebut.
Lembaga Musyawarah Keturunan Somba Debata (ALSOD), kata dia, dibentuk oleh para tokoh Siahaan bona pasogit pada 1970 di Balige, sebagai wadah membicarakan berbagai hal yang merupakan cerminan tradisi masyarakat yang sangat demokratis.
Tradisi itu, kemudian diikuti tokoh-tokoh marga Siahaan bona pasogit, termasuk membangun tugu permanen yang disebut program "tugu ni na mate", sebagai bentuk kerinduan untuk kemajuan dan kesejahteraan semua warga keturunan Somba Debata.
Sebelumnya beberapa penerima bea siswa mengaku bangga dan terharu bisa memperoleh bantuan tersebut dari ALSOD-SJR.
"Kami berharap mudah-mudahan ke depan ALSOD-SJR dapat memprogramkan bantuan untuk mahasiswa Strata I maupun Strata II," kata Jistrani, salah seorang siswa penerima bantuan bea siswa. (IN)