Oleh Imran Napitupulu
Balige, 1/3 (Antara) - Kasat Intelkam Polres Toba Samosir (Tobasa) AKP Bernard Pasaribu mengungkapkan, empat kecamatan di daerah itu tergolong rawan bencana alam dalam pendistribusian logistik pemilu 2014, sehingga perlu diantisipasi.
"Daerah yang dianggap rawan bencana alam seperti tanah longsor perlu diantisipasi agar pendistribusian logistik pemilu tidak sampai terlambat," kata Bernard di Balige, Sabtu.
Menurut dia, kecamatan di Tobasa yang dianggap rawan tanah longsor, yakni Desa Jangga Dolok, dan Desa Jangga Toruan di Kecamatan Lumban Julu.
Selanjutnya, Desa Tangga Batu Timur di Kecamatan Tampahan dan Desa Ombur di Kecamatan Habinsaran.
Sedangkan di Kecamatan Pintupohan Meranti, daerah yang rawan longsor diperkirakan di Desa Batu Mamak dan Desa Meranti Timur.
Selain itu, lanjutnya, terdapat empat kecamatan yang juga dinilai rawan gangguan keamanan dalam pendistribusian logistik dimaksud, yakni Kecamatan Pintu Pohan Meranti, Silaen, Ajibata dan Kecamatan Habinsaran.
Untuk mengantisipasi hal itu, pihaknya siap memperketat pengamanan logistik Pemilu agar pelaksanaan Pemilu berjalan dengan lancar.
"Kami menyarankan KPU Tobasa berkoordinasi dengan pihak terkait untuk pengawalan dalam setiap pendistribusian logistik pemilu," ujar Bernard.
Sebelumnya, Ketua KPU Tobasa, Rinto Hutapea menyebutkan, masalah rawan keamanan dan rawan bencana tanah longsor dalam pendistribusian logistik Pemilu yang perlu diwaspadai bukan hanya di empat kecamatan tersebut, tetapi di seluruh kabupaten itu.
Dikatakannya, pihak Panwaslu Tobasa juga perlu ikut mengoptimalkan pengasawan logistik Pemilu agar dapat lebih terkendali dan tidak ada saling mencurigai.
Rinto menambahkan, pola pendistribusian logistik dari KPU ke PPK dilakukan dengan istilah dimalamkan, kemudian didistribusikan ke tingkat PPS dan selanjutnya ke KPPS.
Dalam pendistribusian, pengawalan dari KPU Tobasa hanya sampai ke tingkat PPK. Sedangkan dari PPK hingga seterusnya dikawal pihak keamanan dan Panwaslu tingkat kecamatan.
"Untuk pengamanan pendistribusian logistik tersebut, kami minta pihak kepolisian membantu menjaga serta mangawal, sehingga keamanannya lebih terjamin," kata Rinto.
Pada proses pemutakhiran data yang dilakukan KPU Tobasa, daftar pemilih tetap (DPT) sebanyak 127.920 orang. (IN)