Batu Bara, 27/1 (Antarasumut) - Presiden Generasi Muda Melayu Indonesia (GAMI), OK. Arya Zulkarnain, mengatakan bahwa putra dan putri dari kalangan Suku Melayu yang selama ini dinilai menurun rasa kekompakannya harus mampu memperkokoh kembali rasa kebersamaan untuk bangkit meraih prestasi di berbagai bidang karir dan profesi.
"Sekarang ini, warga Suku Melayu menurun kebersamaan, kekompakannya dan sedikit yang menduduki jabatan strategis, baik di eksekutif maupun legislatif dan di berbagai bidang lainnya," kata Arya pada rapat kerja GAMI di Lima Puluh, Senin.
Padahal, lanjut dia, warga Melayu sebelumnya dikenal sebagai salah satu suku di Indonesia yang memegang teguh semangat gotong royong dan rasa kebersamaan yang tinggi.
Bahkan, pada beberapa abad silam kejayaan Melayu juga pernah dikenal hingga mancanegara, seperti keteladanan dan semangat kepahlawanan Hang Tuah.
"Hang Tuah dulu tidak sama dengan Hang Tuah sekarang. Hang Tuah dulu berjaya dan menjadi teladan dunia," ujarnya.
Arya yang saat ini juga menjabat sebagai Bupati Batu Bara, menambahkan, keberhasilan pembangunan tentunya tidak terlepas dari partisipasi aktif dan peran nyata dari masyarakat luas.
"Keberhasilan pembangunan yang kita rasakan adalah merupakan keberhasilan dan dukungan dari masyarakat, sehingga sudah banyak hasil pembangunan yang telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat," kata dia.
Kemajuan pembangunan itu, menurut dia, tidak terlepas dari peran dan dukungan dari semua kelompok masyarakat yang telah menyumbangkan pikiran, tenaga bahkan berbagai bentuk sumbangan fisik guna memajukan negeri ini.
Dikatakannya, GAMI sebagai salah satu organisasi masyarakat selama ini sesungguhnya banyak berperan dan berkontribusi nyata untuk pembangunan dan masyarakat.
"GAMI akan terus bersinergi dan bekerja sama dalam program pembangunan, sebab pembangunan membutuhkan persatuan dan kesatuan," ucap dia.
Sementara Wakil Gubernur Sumatera Utara, Tengku Erry Nuradi pada pertemuan tersebut mengatakan, peran semua lembaga dan organisasi sangat diperlukan untuk mendukung program pembangunan, seperti juga peran organisasi GAMI.
"Kita tahu Sumatera Utara banyak suku dan etnis dan keragaman budaya ini menjadi modal bagi pembangunan bangsa," ujarnya.
Erry juga berharap warga Melayu dapat lebih banyak berperan di tengah masyarakat, dan tidak hanya peduli akan Melayu.
Peran nyata segenap warga Melayu itu diharapkan berimbas positif pada etnis-etnis lain.
Khusus kepada jajaran pengurus GAMI, ia mengingatkan untuk terus memantapkan konsolidasi dan kaderisasi serta taat menjalankan peran dan fungsinya, sesuai visi dan misi GAMI. (AS)
Editor: T. Nico Adrian