Medan, 6/12 (Antara) - Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, mengalami dua kali erupsi pada Jumat, hingga meningkatkan jumlah pengungsi yang mencapai 17.094 jiwa.
Dalam pesan singkat yang diterima di Medan, Jumat malam, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, dua letusan itu terjadi sekitar pukul 06.00 WIB dan pukul 09.00 WIB.
Selain menimbulkan kepulan asap hingga 1.500 meter, letusan itu juga memunculkan tiga gempa vulkanik dalam, dan 32 gempa frekuensi rendah.
Meningkatnya aktivitas Gunung Sinabung tersebut menyebabkan jumlah pengungsi hingga Jumat sore menjadi 5.556 kepala keluarga atau 17.094 jiwa.
Jumlah pengungsi tersebut berasal dari Kecamatan Payung (tiga desa), Kecamatan Simpang Empat (tiga desa, satu dusun), Kecamatan Namantran (sembilan desa, satu dusun), dan Kecamatan Tiganderket (lima desa).
Tim tanggap darurat terus melakukan validasi data terhadap warga yang mengalami dampak dari meningkatnya aktivitas Gunung Sinabung tersebut dan melaksanakan koordinasi dengan tim dari Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat.
Untuk membantu warga yang mengungsi, tim tanggap darurat akan mengganti tikar yang digunakan selama ini dengan tenda gulung yang disiapkan BNPB.
Kemudian, Dinas Kesehatan Pemkab Karo akan menambah obat-obatan serta membebaskan pembiayaan bagi warga yang sakit dan harus dirujuk ke RS.
Sedangkan kekurangan persediaan air bersih untuk kebutuhan minuman dan memasak bagi pengungsi Sinabung tersebut akan dipenuhi Kementerian Pekerjaan Umum. (I023)