Laguboti, Sumut, 3/9 (Antara) - Bupati Toba Samosir (Tobasa), Sumatera Utara, Kasmin Simanjuntak "blusukan" atau melakukan kunjungan langsung ke pasar tradisional Kecamatan Laguboti, untuk melihat lebih jelas aktivitas para pedagang, pasca pemindahan terkait renovasi bangunan yang dikerjakan Dinas Koperindag setempat.
"Kita berharap, pengerjaan proyek yang ditampung dalam tahun anggaran 2013 itu tidak sampai mengganggu kegiatan para pedagang di sekitarnya, termasuk pejalan kaki maupun pengguna jalan lainnya," ujar Kasmin di Laguboti, Selasa.
Menurut dia, agenda turun lapangan yang dilakukannya di sela kesibukan aktivitas pemerintahan ke pasar Laguboti saat hari pekan pada Senin (2/9), sebagai bagian dari tinjauan keberadaan para pedagang, sekaligus melihat lokasi pasar yang dipakai.
Dikatakannya, penempatan pedagang di kawasan pasar tersebut perlu dipantau dan ditata secara baik, hingga tidak menimbulkan salah penafsiran tentang lokasi yang ditentukan sebagai kavling (block) bagi mereka masing-masing dalam melakukan kegiatannya.
Kasmin juga meminta, agar para pelaku ekonomi di pasar yang berjarak sekitar enam kilometer dari Balige, ibu kota Kabupaten Tobasa itu dapat bersabar, hingga proses renovasi bangunan dimaksud bisa selesai tepat waktu pada akhir 2013.
"Ratusan pedagang yang selama ini berjualan pada bangunan yang terbuat dari kayu, nantinya akan kembali menempati lokasi semula, dengan gedung permanen sesuai yang direncanakan," katanya.
Sementara itu, Kadis Pasar dan Pertamanan Kabupaten Tobasa, Agust Sitorus mengakui, akibat renovasi pasar yang dikerjakan, banyak pedagang berjualan sepanjang jalan protokol, di sekitar jalan Sisingamangaraja, bahkan hingga ke beberapa lokasi badan jalan raya.
Menurut dia, lokasi penempatan sementara bagi ratusan pedagang sekarang ini, sesuai keputusan bersama yang disepakati sebelumnya, karena hingga kini lokasi alternative yang memadai belum diketemukan.
Memang, kata dia, pihaknya telah mengusulkan lapangan "tangsi Laguboti" berjarak sekitar 200 meter dari lokasi pasar yang lama, namun kurang mendapat dukungan para pedagang dan warga setempat.
"Berdasarkan hasil musyawarah antara para pihak terkait, lokasi berjualan sementara ditetapkan di sekitar halaman rumah warga," katanya.
Saat berdialog dengan pihak Pemerintah daerah setempat, sejumlah pedagang meminta agar proses pengerjaan pasar dimaksud bisa dituntaskan, hingga secepatnya mereka dapat menempati lokasi gedung berjualan yang baru.
Sibarani, seorang pedagang menyebutkan, hasil penjualan mereka cukup terganggu, karena kondisi arus lalu lintas yang macet dan parkir mobil yang menjadi tidak teratur.
"Kendati demikian, kami berharap semua proses pengerjaan bangunan pasar bisa berjalan sesuai rencana yang ditetapkan Pemerintah daerah," katanya. (IN)