Medan, 29/8 (Antara) - Menteri Agama Suryadharma Ali mendedikasikan penghargaan sebagai penyelenggara ibadah haji terbaik tingkat internasional tahun 2012 untuk seluruh bangsa Indonesia.
"Penghargaan yang diperoleh itu milik kita bersama," katanya dalam peletakan batu pertama pembangunan gedung Raudlatul Athfal Yayasan Perguruan Khairul Imam milik Wakil Ketua Umum PPP Hasrul Azwar di Medan, Kamis.
Secara pribadi dan institusi, kata Menag, pihaknya merasa terharu dengan penghargaan kategori penyelenggara ibadah haji terbaik 2012 yang diberikan Konvensi Haji dan Umrah Dunia (World Hajj and Ummra Convention/WHUC) itu.
Penghargaan didapatkan atas kerja sama yang baik dan peranan berbagai elemen bangsa, terutama yang berkaitan langsung dalam pelayanan ibadah haji, mulai dari aparatur di Kementerian Agama hingga berbagai travel atau perusahaan yang berperan dalam pemberangkatan jamaah.
Penghargaan tersebut juga didedikasikan untuk jamaah haji Indonesia yang berperilaku dengan baik ketika berada di Tanah Suci sehingga memberikan apresiasi dari pihak lain.
"Jamaah haji Indonesia dikenal sebagai jamaah yang baik," kata Ketua Umum DPP PPP tersebut.
Menag mengaku beberapa pemimpin dunia internasional menyatakan semakin mengenal Indonesia melalui jamaah haji yang sedang melaksanakan ibadah di Tanah Suci.
"Mereka bilang jamaah haji Indoensia baik dan santun," katanya.
Sebelumnya, Konvensi Haji dan Umrah Dunia (World Hajj and Ummra Convention/WHUC) menyerahkan medali emas kepada Indonesia sebagai penyelenggara ibadah haji terbaik 2012.
Medali penghargaan itu diserahkan Ketua Konvensi Haji dan Umroh Dunia Mohsin Tutla kepada Menteri Agama Suryadharma Ali di sela-sela Rakernas Penyelenggaraan Ibadah Haji 1434 Hijriah dan Quran Penempatan Jemaah di Auditorium HM Rasjidi, Gedung Kementerian Agama, Jakarta (27/8).
Mohsin mengatakan Indonesia dengan jumlah jamaah haji terbesar di dunia dianggap mampu melaksanakan penyelenggaran haji dengan baik mulai dari persiapan di Tanah Air, manajemen embarkasi, sampai manajemen pengelolaan haji di Arab Saudi.
Penghargaan tersebut diberikan berdasarkan voting yang melibatkan 5.000 organisasi yang terkait dengan ibadah haji seperti hotel, penerbangan, dan katering.
Kemampuan Indonesia menyelenggarakan pemberangkatan haji tersebut menyebabkan sejumlah negara berniat untuk melakukan kunjungan ke Indonesia guna mempelajari manajemen haji di Indonesia.***4***
(T.I023/B/I. Sulistyo/I. Sulistyo)