Medan, 25/7 (Antara) - Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Bayu Krisnamurthi meminta Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Sumut) bisa mengatasi persoalan Sumur Gas Benggala A di Kabupaten Langkat yang masih belum bisa dioperasikan.
"Pemprov Sumut diharapkan bisa mengatasinya dengan berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Langkat sebagai daerah lokasi dan pemasangan pipa gas Sumur Gas Benggala itu," katanya di Medan, Kamis.
Dia berada di Medan melakukan berbagai kegiatan termasuk berbuka puasa bersama anak yatim yang digelar PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Rabu (24/7) lalu.
Dia mengatakan, potensi gas Benggala itu sangat besar mencapai 40 kaki kubik per hari, sehingga harusnya eksplorasi bisa terus dilakukan.
"Jadi kalau ada kendala seperti dewasa ini seperti tehentinya pemasangan pipa di kawasan Kabupaten Langkat harusnya bisa diatasi segera," katanya.
Apalagi, kata dia, di Sumut sedang terjadi krisis gas yang bisa berdampak pada terhentinya operaslonal perusahaan dan pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan.
Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Provinsi Sumut, Nurdin Lubis, mengatakan Pemprov Sumut sudah meminta Pemkab Langkat tidak mempersulit proses perizinan agar gas dari Sumur Gas Benggala A itu bisa segera disalurkan ke industri.
"Pemprov Sumut sudah berkoordinasi ke Pemkab Langkat. Sudah disampaikan ke Bupati Langkat untuk mempermudah (izin) karena sumur gas itu penting untuk memenuhi kebutuhan gas di Sumut," katanya.
Pemprov berharap, Pemkab Langkat memahami krisis gas di Sumut dimana Benggala merupakan satu-satunya sumur yang diharapkan bisa segera mengisi kekurangan gas meski dengan jumlah terbatas.
Terkait adanya informasi bahwa Pemkab Langkat sengaja mempersulit dengan meminta pembayaran berbagai biaya izin melebihi tarif resmi, namun tanpa kuitansi, Nurdin mengaku sudah mendengarnya.
"Namun tentunya informasi itu harus dikonfirmasi. Yang pasti Pemprov Sumut berharap dan sudah meminta Bupati Langkat membantu kelancaran operasional pemasangan pipa itu kembali," katanya.
Sumur Gas Benggala itu bisa mengalirkan gas sekitar enam (6) mmscfd dari sekarang ini yang tersisa tujuh mmscfd.
"Meski masih jauh dari kebutuhan sebesar 22 mmscfd, namun setidaknya ada tambahan volume yang juga bisa menambah tekanan gas di industri," katanya.
Seperti dketahui, jumlah pelanggan PGN di Kawasan Industri Medan (KIM) dan Tanjung Morwa terus menurun dari 55 perusahaan menjadi 49 perusahaan akibat perusahaan itu tidak mendapatkan gas. ***3***
Biqwanto
(T.E016/B/B. Situmorang/B. Situmorang)
Wamendag Minta Sumut Atasi Masalah Gas Benggala
Jumat, 26 Juli 2013 3:06 WIB 1308