Singapura (ANTARA) Presiden Yudhoyono menerima penganugerahan gelar Honoris Doctoral (Doctor of Letters) dari Rajaratnam School of International Studies (RSIS), Nanyang Technological University (NTU) di Singapura, Senin.
Presiden tiba ditempat acara sekitar pukul 14.00 waktu setempat, dengan mengenakan pakaian toga doktoral warna merah.
Dalam upacara penganugerahan tersebut diperdengarkan lagu kebangsaan kedua negara, Singapura dan Indonesia.
Presiden NTU Bertil Andersoan dalam kesempatan itu mengatakan, penganugerahan gelar doktor tersebut sebagai pengakuan atas kepemimpinan dan pelayanan publik dalam berbagai bidang.
Sebagai pembela perdamaian, demokrasi, Islam moderat dan hak asasi manusia. Selain itu juga perannya dalam pelestarian lingkungan laut dan konservasi hutan, serta komitmen terhadap modernisasi dan transformasi di Indonesia.
"Sebagai salah satu pemimpin dunia, Presiden Yudhoyono telah menempatkan masa depan Indonesia melalui kepemimpinannya dan keterlibatannya di dunia internasional, termasuk ASEAN, APEC dan KTT Asia Timur serta pertemuan G-20. Presiden Yudhoyono juga memainkan peran penting dalam kepemimpinan untuk mencapai piagam ASEAN," katanya.
Sementara itu, SBY sendiri meski seorang tentara, juga merupakan doktor bidang ekonomi pertanian yang diperolehnya setelah menyelesaikan studinya di Institut Pertanian Bogor pada 2004.
Sebelumnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menerima gelar Doktor Honoris Causa dari beberapa Universitas. Diantaranya di bidang hukum dari Universitas Webster (2005), di bidang politik dari Universitas Thammasat (2005). Di bidang pembangunan pertanian berkelanjutan dari Universitas Andalas, Padang (2006).
Doktor Kehormatan di bidang Pemimpin Perdamaian dari Universiti Utara Malaysia, sebagai pengakuan terhadap SBY atas sumbangannya kepada perdamaian dunia. Presiden SBY merupakan warga Indonesia pertama yang menerima gelar Honoris Causa dari Malaysia.
Selain itu, pada Maret 2012 lalu Presiden SBY juga menerima gelar Doktor Honoris Causa dari Universitas Tsinghua, Beijing.
Presiden juga pernah mendapatkan Doktor Honoris Causa dari Universitas Keio, Tokyo, Jepang pada 27 November 2006, karena kontribusinya dalam membuat stabilitas kawasan dan pemimpin yang menonjol di Asia Timur.(ant)
Presiden Terima Gelar Doktor Kehormatan Dari NTU
Senin, 22 April 2013 15:00 WIB 2115