Medan, 9/4 (Antara) - Ruas jalan di kawasan Seribu Dolok, Kabupaten Simalungun hingga menuju Kecamatan Merek, Kabupaten Karo, Sumatera Utara mengalami kerusakan yang cukup parah sehingga sangat mengganggu aktivitas masyarakat.
Menurut ST Purba yang merupakan tokoh masyarakat Desa Pardamean, Kecamatan Purba saat ditemui, Selasa, kerusakan ruas jalan Seribu Dolok juga menghambat aktivitas distribusi hasil pertanian masyarakat.
Padahal sejumlah daerah di kecamatan tersebut merupakan penghasil berbagai hasil pertanian yang dibutuhkan masyarakat seperti beras, jagung, kopi, kentang, cabai, ubi dan nenas.
Kerusakan ruas jalan tersebut menyebabkan masyarakat harus menggunakan alat transportasi tradisional seperti gerobak kerbau untuk mengangkut hasil pertanian ke lokasi pengumpul sebelum dikirim ke Medan.
Karena itu, para petani sangat mengharapkan Pemprov Sumut dan Pemkab Simalungun segera memperbaiki ruas jalan Seribu Dolok paling tidak melakukan pengerasan guna mendukung berbagai aktivitas masyarakat.
"Kami terpaksa menggunakan kereta kerbau karena mobil tidak bisa masuk untuk mengangkut pupuk dan hasil pertanian," katanya.
Anggota DPRD Sumut Janter Sirait juga mengakui jika ruas jalan di kawasan Seribu Dolok tersebut mengalami kerusakan yang cukup parah sehingga dapat mengganggu aktivitas masyarakat.
Menurut dia, dari pemantauan selama ini, ruas jalan di kawasan Seribu Dolok tersebut lebih banyak yang mengalami kerusakan dibandingkan dalam kondisi bagus.
"Kalau melintas, paling panjang hanya setengah km yang bagus, selebihnya rusak," katanya.
Politisi Partai Golkar mengaku pihaknya banyak menerima keluhan masyarakat atas kerusakan jalan tersebut ketika melakukan reses.
Keluhan tersebut bukan hanya disampaikan masyarakat dan petani, melainkan kalangan pengusaha disebabkan dampak negatif dari kerusakan jalan itu.
Jika dipaksakan kendaraan untuk melintas, jumlah muatan yang diangkut harus dikurangi agar dapat melalui ruas jalan yang rusak tersebut.
"Berarti, ongkos angkut akan bertambah, lain lagi dengan tingginya peluang kerusakan kendaraan," katanya.
Sebenarnya, kata dia, pihak pemerintah telah berupaya untuk membangun ruas jalan tersebut agar dapat mendukung aktivitas masyarakat.
Sayangnya, pembangunan yang dilakukan dinilai tidak tepat teknologi karena struktur tanah di kawasan itu lunak sehingga mudah bergeser dan menimbulkan kerusakan.
"Jadi, pembangunannya harus menggunakan teknologi tertentu," katanya. ****4***
(T.I023/B/Suparmono/Suparmono)
Jalan Kawasan Saribu Dolok Rusak Parah
Selasa, 9 April 2013 19:05 WIB 1604