Medan, 5/1 (ANTARA) - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mandailing Natal (Madina), Risfan Juliardi meminta warga setempat untuk waspada karena daerah ini dikenal rawan longsor dan banjir.

"Masyarakat diharapkan jangan sampai ada yang lengah dan dalam mengatasi bencana tersebut, sehingga turut menjadi korban," katanya saat dihubungi dari Medan, Sabtu.

Seringnya daerah Madina mengalami bencana longsor dan banjir, menurut dia, karena faktor cuaca ekstrem dan sering turun hujan lebat, sehingga akhirnya sungai meluap.

"Terjadi banjir di beberapa desa, karena meluapnya sungai dan juga tidak mampu menerima tingginya debit air hujan tersebut," kata Juliardi.

Selain itu, jelasnya, banyak sungai-sungai yang terdapat di Madina belum dibeton, sehinga sering mengalami longsor atau tanahnya amblas.

Bahkan, banjir yang sering melanda rumah-rumah penduduk di sejumlah desa di Madina itu, berasal dari air sungai."Sungai di Madina tersebut, juga belum dinormalisasi, sehingga bila hujan turun, terjadi banjir," ucap dia.

Lebih lanjut Juliardi mengatakan, bulan Desember 2012, sebuah jembatan di Kecamatan Naga Juang, Kabupaten Madina, Sumut, rusak kibat dihantam banjir Sungai Batanggadis.

Jembatan tersebut tergerus sepanjang lebih kurang 5 meter dari badan jalan, sehingga penduduk yang ingin ke Kecamatan Naga Juang, terpaksa harus melalui jalan aternatif, yaitu melalui daerah Hutabargot yang cukup jauh.

Dalam tahun 2012 ini, ada beberapa jembatan besar putus yang berlokasi di Desa Gunung Tua, Kecamatan Panyabungan Barat, Kabupaten Madina, akibat meluapnya Sungai Ranto Puran.

Selain itu, juga terjadi tanah longsor di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) di sejumlah titik di Kecamatan Panyabungan, sehingga arus transfortasi darat dari Medan menuju Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat jadi terganggu.

Kemudian, longsor juga terjadi di Kecamatan Lingga Bayu, Kabupaten Madina, seluruh kendaraan berupa bus, mobil dan sepeda motor tidak bisa lewat dan terjadi kemacetan.

"Diharapkan pada tahun 2013 ini, tidak ada lagi terjadi longsor dan banjir di Kabupaten Madina, sehingga masyarakat tidak trauma dengan peristiwa tersebut," kata Juliardi.

Data yang diperoleh menyebutkan, Kabupaten Mandailing Natal memiliki luas wilayah sekitar 6.620.70 meter persegi (Km2) dan jumlah penduduk 386.596 jiwa, atau 58 jiwa per Km2.***1***

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013