Longsor yang melanda Desa Marsada dan Desa Aek Latong, Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, menyebabkan akses jalan nasional yang menghubungkan Padangsidimpuan–Medan via Tarutung maupun sebaliknya putus total, Selasa.

Camat Sipirok Sahrudin Perwira kepada ANTARA, mengatakan longsor terjadi sekitar pukul 06.30 WIB akibat tingginya intensitas hujan yang mengguyur wilayah tersebut sejak dini hari. “Curah hujan sangat tinggi, sehingga dua titik longsor terjadi hampir bersamaan,” ujarnya.

Titik pertama berada di Desa Marsada, di mana tebing setinggi belasan meter runtuh dan menutup seluruh badan jalan nasional. Material tanah pekat dan pepohonan menghalangi arus lalu lintas dari kedua arah.

Sekitar dua kilometer dari lokasi pertama, tepatnya di kawasan Aek Latong menuju Tarutung, longsor kedua juga terjadi. Tebing jalan amblas, dan material tanah bercampur bebatuan kembali menutupi ruas jalan hingga tak dapat dilintasi kendaraan.

Sejumlah kendaraan roda empat dari arah Padangsidimpuan maupun Medan dikabarkan terjebak di antara dua titik longsor tersebut. Pengemudi tidak dapat bergerak maju atau mundur karena kedua sisi jalan tertutup material.

“Kami masih menunggu bantuan alat berat agar material longsor bisa dievakuasi sehingga akses jalan dapat segera dibuka kembali,” kata Sahrudin.

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tapanuli Selatan mengirimkan personel menuju lokasi untuk melakukan penanganan darurat. Kabid Kedaruratan dan Logistik Idham Halid Pulungan mengatakan pihaknya sedang bergerak menuju dua titik longsor.

“Sejumlah personel BPBD sudah menuju lokasi. Kita akan bekerja untuk meminggirkan material longsor dari badan jalan nasional lintas tengah Sumatera itu,” ujarnya.

Hingga berita ini diturunkan, proses evakuasi material longsor masih menunggu alat berat dan akses jalan belum dapat dilalui dari kedua arah. Pemerintah mengimbau pengguna jalan agar sementara waktu mencari rute alternatif.

Pewarta: Kodir Pohan

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2025