Saipullah Nasution, Calon Bupati Mandailing Natal (Madina) nomor urut 2 menyampaikan alat musik Gordang Sambilan harus di jaga kelestariannya. Karena, selain kekayaan budaya Mandailing, tetapi juga merupakan kekayaan budaya Nusantara.
"Gordang Sambilan ini budaya Mandailing yang harus kita lestarikan. Ini tidak hanya kekayaan budaya Mandailing, tetapi juga kekayaan budaya Nusantara,” kata Saipullah usai bermain Gordang Sambilan di kediamannya Bagas Godang, Kelurahan Gunung Baringin, Kecamatan Panyabungan Timur, Jumat (17/9).
Saipullah, bermain Gordang dalam rangkaian acara kunjungan Calon Gubernur Sumatera Utara nomor urut 1, Muhammad Bobby Afif Nasution ke kampung halaman orangtuanya, Gunung Baringin.
Walaupun sudah lama tidak bermain gordang, Bang Ipul tampak masih lihai menabuh kudong-kudong. Tak hanya menabuh gondang, Bang Ipul juga manortor mengikuti irama tetabuhan musik tradisional Mandailing ini.
Gordang sambilan merupakan kesenian tradisional Mandailing yang terdiri dari sembilan gendang atau bedug yang mempunyai panjang dan diameter yang berbeda, sehingga menghasilkan nada yang berbeda pula.
Gordang Sambilan biasa dimainkan oleh enam orang dengan nada gendang yang paling kecil 1, 2 sebagai taba-taba, gendang 3 tepe-tepe, gendang 4 kudong-kudong, gendang 5 kudong-kudong nabalik, gendang 6 pasilion, gendang 7, 8, 9 sebagai jangat.
Dahulu Gordang Sambilan hanya dimainkan pada acara-acara yang sakral. Seiring dengan berkembangya kultur sosial masyarakat saat ini, Gordang Sambilan sudah sering diperdengarkan dalam acara pernikahan, penyambutan tamu, dan hari-hari besar.
Sebagai salah satu warisan budaya Indonesia, Gordang Sambilan sudah pernah dimainkan di Istana Presiden.
Dari roundown jadwal yang dihimpun, dalam kunjungan Boby ke Mandailing Natal akan menghadiri sejumlah kegiatan seperti makan dan do'a bersama warga sekitar 1.600 orang dalam rangka mensukseskan putra daerah BN menjadi Gubernur Sumut di Gunung Baringin.
Kemudian, peresmian museum Tuan Nalomok di Kelurahan Longat, menyerahkan bantuan kebakaran, Ziarah kubur tuan Syekh Musthafa Husein di Desa Purba Baru dan pembukaan lomba catur di Panyabungan.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024
"Gordang Sambilan ini budaya Mandailing yang harus kita lestarikan. Ini tidak hanya kekayaan budaya Mandailing, tetapi juga kekayaan budaya Nusantara,” kata Saipullah usai bermain Gordang Sambilan di kediamannya Bagas Godang, Kelurahan Gunung Baringin, Kecamatan Panyabungan Timur, Jumat (17/9).
Saipullah, bermain Gordang dalam rangkaian acara kunjungan Calon Gubernur Sumatera Utara nomor urut 1, Muhammad Bobby Afif Nasution ke kampung halaman orangtuanya, Gunung Baringin.
Walaupun sudah lama tidak bermain gordang, Bang Ipul tampak masih lihai menabuh kudong-kudong. Tak hanya menabuh gondang, Bang Ipul juga manortor mengikuti irama tetabuhan musik tradisional Mandailing ini.
Gordang sambilan merupakan kesenian tradisional Mandailing yang terdiri dari sembilan gendang atau bedug yang mempunyai panjang dan diameter yang berbeda, sehingga menghasilkan nada yang berbeda pula.
Gordang Sambilan biasa dimainkan oleh enam orang dengan nada gendang yang paling kecil 1, 2 sebagai taba-taba, gendang 3 tepe-tepe, gendang 4 kudong-kudong, gendang 5 kudong-kudong nabalik, gendang 6 pasilion, gendang 7, 8, 9 sebagai jangat.
Dahulu Gordang Sambilan hanya dimainkan pada acara-acara yang sakral. Seiring dengan berkembangya kultur sosial masyarakat saat ini, Gordang Sambilan sudah sering diperdengarkan dalam acara pernikahan, penyambutan tamu, dan hari-hari besar.
Sebagai salah satu warisan budaya Indonesia, Gordang Sambilan sudah pernah dimainkan di Istana Presiden.
Dari roundown jadwal yang dihimpun, dalam kunjungan Boby ke Mandailing Natal akan menghadiri sejumlah kegiatan seperti makan dan do'a bersama warga sekitar 1.600 orang dalam rangka mensukseskan putra daerah BN menjadi Gubernur Sumut di Gunung Baringin.
Kemudian, peresmian museum Tuan Nalomok di Kelurahan Longat, menyerahkan bantuan kebakaran, Ziarah kubur tuan Syekh Musthafa Husein di Desa Purba Baru dan pembukaan lomba catur di Panyabungan.
Editor : Juraidi
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024