Satu unit jembatan yang menghubungkan Desa Aek Baru Julu, Kecamatan Batang Natal, Kabupaten Mandailing Natal putus dihantam banjir pada Senin (13/11) sekira pukul 17.00 WIB.
Kepala BPBD Mandailing Natal (Madina), Muksin Nasution yang dikonfirmasi ANTARA, Selasa (14/11) menyampaikan, putusnya jembatan penghubung desa itu diakibatkan tergerus luapan sungai Aek Baru.
"Akibat tingginya curah hujan mengakibatkan sungai Aek Baru meluap. Luapannya membawa material lumpur dan kayu. Jembatan menjadi tersumbat dan akhirnya membuat jembatan penghubung desa itu menjadi rusak berat," ujarnya.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa. Namun, selain membuat satu unit jembatan putus, satu unit rumah penduduk dan satu unit masjid sempat tergenang oleh air dan material kiriman banjir.
"Pada pukul 20.00 WIB, sungai sudah mulai surut. Masyarakat setempat yang dibantu petugas dari BPBD Madina dan pemerintahan setempat sudah melakukan pembersihan material banjir. Alhamdulillah, pemukiman penduduk dan masjid sudah bisa ditempati dan dipergunakan," ujar Mukhsin.
Selain wilayah Pantai Barat Madina, tingginya curah hujan yang melanda kawasan itu juga sempat membuat sungai Aek Siondok di Desa Huta Padang, Kecamatan Ulu Pungkut meluap.
Akibat luapan sungai yang bercampur material lumpur dan kayu itu sempat membuat ruas jalan menuju Kecamatan Ulu Pungkut dan sebaliknya tidak dapat dilewati beberapa jam.
Mengingat kondisi cuaca saat ini masih yang masih dalam kondisi ekstrim, Bupati Madina, HM Ja'far Sukhairi Nasution melalui BPBD Madina mengimbau kepada masyarakat terutama yang berada dibantaran sungai dan yang bermukim di daerah perbukitan untuk lebih waspada terhadap banjir dan tanah longsor.
"Mengingat saat ini musim penghujan Bupati Madina melalui BPBD Madina mengimbau kepada seluruh masyarakat terutama yang berada dibantaran sungai dan diperbukitan agar lebih waspada terhadap banjir genangan dan tanah longsor," ungkapnya.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Mandailing Natal, Elpianti Harahap mengungkapkan, jika jembatan yang rusak berat tersebut bukan merupakan aset Pemkab Madina. Meskipun begitu lanjut Elpi, pihaknya bersama dengan BPBD Madina sudah melakukan peninjauan terhadap satu unit jembatan yang rusak itu.
"BPBD telah melakukan peninjauan jembatan yang rusak itu. Perbaikannya nanti akan kita usulkan melalui dana Tidak Terduga (TT)," jelasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023
Kepala BPBD Mandailing Natal (Madina), Muksin Nasution yang dikonfirmasi ANTARA, Selasa (14/11) menyampaikan, putusnya jembatan penghubung desa itu diakibatkan tergerus luapan sungai Aek Baru.
"Akibat tingginya curah hujan mengakibatkan sungai Aek Baru meluap. Luapannya membawa material lumpur dan kayu. Jembatan menjadi tersumbat dan akhirnya membuat jembatan penghubung desa itu menjadi rusak berat," ujarnya.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa. Namun, selain membuat satu unit jembatan putus, satu unit rumah penduduk dan satu unit masjid sempat tergenang oleh air dan material kiriman banjir.
"Pada pukul 20.00 WIB, sungai sudah mulai surut. Masyarakat setempat yang dibantu petugas dari BPBD Madina dan pemerintahan setempat sudah melakukan pembersihan material banjir. Alhamdulillah, pemukiman penduduk dan masjid sudah bisa ditempati dan dipergunakan," ujar Mukhsin.
Selain wilayah Pantai Barat Madina, tingginya curah hujan yang melanda kawasan itu juga sempat membuat sungai Aek Siondok di Desa Huta Padang, Kecamatan Ulu Pungkut meluap.
Akibat luapan sungai yang bercampur material lumpur dan kayu itu sempat membuat ruas jalan menuju Kecamatan Ulu Pungkut dan sebaliknya tidak dapat dilewati beberapa jam.
Mengingat kondisi cuaca saat ini masih yang masih dalam kondisi ekstrim, Bupati Madina, HM Ja'far Sukhairi Nasution melalui BPBD Madina mengimbau kepada masyarakat terutama yang berada dibantaran sungai dan yang bermukim di daerah perbukitan untuk lebih waspada terhadap banjir dan tanah longsor.
"Mengingat saat ini musim penghujan Bupati Madina melalui BPBD Madina mengimbau kepada seluruh masyarakat terutama yang berada dibantaran sungai dan diperbukitan agar lebih waspada terhadap banjir genangan dan tanah longsor," ungkapnya.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Mandailing Natal, Elpianti Harahap mengungkapkan, jika jembatan yang rusak berat tersebut bukan merupakan aset Pemkab Madina. Meskipun begitu lanjut Elpi, pihaknya bersama dengan BPBD Madina sudah melakukan peninjauan terhadap satu unit jembatan yang rusak itu.
"BPBD telah melakukan peninjauan jembatan yang rusak itu. Perbaikannya nanti akan kita usulkan melalui dana Tidak Terduga (TT)," jelasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023