Anggota DPRD Medan Haris Kelana Damanik meminta organisasi perangkat daerah (OPD) terkait di lingkungan Pemkot Medan lebih kreatif dalam menangani kemiskinan ekstrem di daerah ini.
"Kami menilai untuk program pengentasan kemiskinan ekstrem, dan pengembangan SDM (sumber daya manusia) Pemkot Medan perlu inovasi dan lebih kreatif," ucap Haris di Medan, Sumut, Senin.
Sebab, lanjut dia, angka kemiskinan di Kota Medan masih cukup tinggi, sehingga diperlukan kolaborasi seluruh OPD terkait bersama pihak kecamatan, kelurahan dan lingkungan.
Khusus pihak kelurahan dan lingkungan harus lebih cermat melakukan pendataan warga miskin pada masing-masing wilayah di Ibukota Provinsi Sumatera Utara.
Berdasarkan data Dinas Sosial Kota Medan terakhir menyebut angka kemiskinan di Kota Medan hingga kini tercatat sekitar 8,07 persen atau sebanyak 187 ribu jiwa lebih.
"Ini karena penanganan Pemkot Medan selama ini belum maksimal dalam menurunkan jumlah penduduk miskin, sehingga terjadi peningkatan dari tahun sebelumnya," ujarnya.
Legislator ini juga menekankan supaya OPD terkait melakukan langkah-langkah dengan segera, salah satunya meningkatkan SDM di wilayah penduduk miskin berada.
Apalagi, sebutnya, melalui Instruksi Presiden No.4/2022 tentang Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem dengan target nol persen pada 2024 harus benar-benar diwujudkan.
"Intinya perlu dibuat program yang bertujuan mampu mengentaskan kemiskinan ekstrem, dan pengembangan SDM masyarakat Kota Medan," papar Haris.
Wali Kota Medan Bobby Nasution dalam nota pengantar Perubahan Perda No.7/2021 tentang rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) Kota Medan 2021-2026 serius mengentaskan kemiskinan.
"Di antaranya penanganan permasalahan kemiskinan ekstrem melakukan penajaman ulang terhadap program dan kegiatan perangkat daerah," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023