Kepala Cabang PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) Medan Biwa Abi Laksana mengatakan, KM Kelud diwacanakan tidak lagi menyinggahi Pelabuhan Sri Bayintan, Kijang, Kabupaten Bintang, Kepulauan Riau, mulai tahun 2024.

"Rencana itu merupakan hasil diskusi dengan cabang-cabang PT Pelni yang dilalui KM Kelud," ujar Biwa di Medan, Selasa.

Meski demikian, dia menegaskan bahwa hal tersebut masih akan dibawa ke rapat pimpinan PT Pelni (Persero) yang dilaksanakan pada September 2023.

Biwa melanjutkan, ada beberapa hal yang menjadi alasan kenapa KM Kelud dipertimbangkan untuk tidak lagi berlayar ke Kijang.

Salah satunya adalah jumlah kapal Pelni yang berangkat dari Kijang menuju Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, dianggap sudah cukup. Dari Kijang ada kapal Pelni yang mengarah ke Jakarta yaitu KM Umsini dan KM Bukit Raya.
 

"Kemudian, penyeberangan dari Bintan ke Batam juga banyak. Lalu, jumlah penumpang KM Kelud yang menuju dan berasal dari Kijang itu relatif sedikit. Yang banyak itu penumpang rute Batam dan Tanjung Balai Karimun," kata Biwa.

Baca juga: Pelni Medan ajukan dua opsi terkait tambahan rute Belawan-Batam

KM Kelud, yang juga berangkat dari Pelabuhan Belawan, Medan, berhenti di Pelabuhan Kijang sebagai tempat transit sebelum menuju Jakarta.

Selain soal rute ke Kijang, Biwa menyebut bahwa pihaknya juga akan mengajukan usulan penambahan rute Belawan-Batam pulang pergi dalam rapat pimpinan PT Pelni (Persero).

Rencana penambahan rute pelayaran KM Kelud dari Belawan ke Batam mencuat karena banyaknya permintaan masyarakat.

PT Pelni Medan pernah menyatakan bahwa nyaris 75 persen penumpang kapal PT Pelni dari Belawan adalah mereka yang menyeberang ke Batam.

Pewarta: Michael Siahaan

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023