Sehari menjelang peringatan Hari Kejaksaan Nasional atau juga disebut Hari Bhakti Adhyaksa (HBA) Ke 63 tahun 2023 yang diperingati setiap 22 Juli setiap tahunnya, Kejaksaan Negeri Tanjung Balai Asahan (Kejari TBA) mendapat "kado" berupa mimbar bebas dari kalangan aktivis, Jum'at (21/7).
Mimbar bebas tersebut berlangsung di depan Kantor Kejari TBA Jalan Sudirman Kota Tanjung Balai, sebagai bentuk protes terhadap Kepala Seksi Intelijen Andi Syahputra Sitepu yang dinilai melecehkan aktivis melalui meme pada status WhatsApp (WA) miliknya.
Pantauan Antara, mimbar bebas berupa orasi berisi kritikan terhadap kinerja Kejari TBA disampaikan secara bergantian oleh juru bicara Pemuda Aktivis Kota Tanjung Balai Bersatu, diantaranya Ramadhansyah (KOMPAK), Ahmad Rolel (PETA), Andrian Sulin (WAHAPI), Rudy Bakti (GARISU), Kacak Alonso (GM.TABARA), Yuna Ritonga (LWI), Putri Qiana (BANTAI) dan Arif Manurung (FAKTA).
Para juru bicara aksi yang juga merupakan Ketua lembaga sosial kontrol kebijakan pemerintah itu menyampaikan orasinya dari atas panggung yang sengaja didirikan di depan kantor berlogo "Pedang Timbangan" tersebut.
Orasi-orasi yang disampaikan berujung tuntutan agar Kejaksaan Agung RI menindak tegas Kasi Intelijen Kejari TBA karena dinilai tidak mencerminkan perilaku seorang penegak hukum yang baik.
"Kami minta Kejagung RI mencopot kasi Intelijen Kejari Tanjung Balai Asahan yang telah melecehkan aktivis. mimbar bebas ini juga merupakan kado kami untuk Kejari Tanjung Balai Asahan ," ujar para juru bicara dalam mimbar bebas itu bergantian.
Sebelumnya, Kasi Intelijen Kajari TBA menyatakan, foto aktivis yang sedang demo bertuliskan "Entah Siapa yang Salah???" dan "Dunia ini panggung sandiwara" dengan narasi status WA bertuliskan "Hari ini anjing, besok babi, lusa monyet, Akhirnya jadi taik" yang dibuatnya adalah motivasi bagi dirinya sendiri.
"Itu (status) saya tidak ada maksud menghina atau mendiskriditkan teman-teman aktivis pemuda maupun mahasiswa di Tanjung Balai, melainkan motivasi diri agar menghindari perbuatan yang haram," katanya.
Menurut Andi, dengan membuat status tersebut ia merasa lega karena uneg-uneg terhadap beban pekerjaan maupun masalah pribadi menjadi hilang.
"Seperti yang pernah saya terangkan beberapa waktu lalu, narasi pada status WA tersebut sama sekali tidak maksud menghina pihak manapun. Itu murni uneg-uneg pribadi," kata Andi, Kamis (20/7) malam.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023
Mimbar bebas tersebut berlangsung di depan Kantor Kejari TBA Jalan Sudirman Kota Tanjung Balai, sebagai bentuk protes terhadap Kepala Seksi Intelijen Andi Syahputra Sitepu yang dinilai melecehkan aktivis melalui meme pada status WhatsApp (WA) miliknya.
Pantauan Antara, mimbar bebas berupa orasi berisi kritikan terhadap kinerja Kejari TBA disampaikan secara bergantian oleh juru bicara Pemuda Aktivis Kota Tanjung Balai Bersatu, diantaranya Ramadhansyah (KOMPAK), Ahmad Rolel (PETA), Andrian Sulin (WAHAPI), Rudy Bakti (GARISU), Kacak Alonso (GM.TABARA), Yuna Ritonga (LWI), Putri Qiana (BANTAI) dan Arif Manurung (FAKTA).
Para juru bicara aksi yang juga merupakan Ketua lembaga sosial kontrol kebijakan pemerintah itu menyampaikan orasinya dari atas panggung yang sengaja didirikan di depan kantor berlogo "Pedang Timbangan" tersebut.
Orasi-orasi yang disampaikan berujung tuntutan agar Kejaksaan Agung RI menindak tegas Kasi Intelijen Kejari TBA karena dinilai tidak mencerminkan perilaku seorang penegak hukum yang baik.
"Kami minta Kejagung RI mencopot kasi Intelijen Kejari Tanjung Balai Asahan yang telah melecehkan aktivis. mimbar bebas ini juga merupakan kado kami untuk Kejari Tanjung Balai Asahan ," ujar para juru bicara dalam mimbar bebas itu bergantian.
Sebelumnya, Kasi Intelijen Kajari TBA menyatakan, foto aktivis yang sedang demo bertuliskan "Entah Siapa yang Salah???" dan "Dunia ini panggung sandiwara" dengan narasi status WA bertuliskan "Hari ini anjing, besok babi, lusa monyet, Akhirnya jadi taik" yang dibuatnya adalah motivasi bagi dirinya sendiri.
"Itu (status) saya tidak ada maksud menghina atau mendiskriditkan teman-teman aktivis pemuda maupun mahasiswa di Tanjung Balai, melainkan motivasi diri agar menghindari perbuatan yang haram," katanya.
Menurut Andi, dengan membuat status tersebut ia merasa lega karena uneg-uneg terhadap beban pekerjaan maupun masalah pribadi menjadi hilang.
"Seperti yang pernah saya terangkan beberapa waktu lalu, narasi pada status WA tersebut sama sekali tidak maksud menghina pihak manapun. Itu murni uneg-uneg pribadi," kata Andi, Kamis (20/7) malam.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023