Asosiasi UMKM Sumatera Utara menyatakan pengembangan kualitas dan pemasaran produk UMKM kriya di wilayahnya membutuhkan dukungan penuh dari pemerintah.
"UMKM kriya Sumut saat ini menghadapi beberapa kendala yang hanya dapat ditangani dengan bantuan pemerintah," ujar Ketua Asosiasi UMKM Sumut Ujiana Sianturi kepada ANTARA di Medan, Kamis.
Menurut Ujiana, UMKM kriya Sumut sejatinya memiliki peluang besar untuk dikenal luas baik di dalam maupun luar negeri. Beberapa hasil UMKM provinsi beribu kota Medan ini pun sudah diperdagangkan lintas negara.
Salah satu produk kriya atau kerajinan tangan dari Sumut yang disebut Ujiana perlu mendapatkan perhatian karena potensinya yaitu kain tenun atau yang di beberapa tempat dikenal sebagai ulos.
Tenun Sumut, kata Ujiana, memiliki corak khas sesuai masing-masing wilayah. Umumnya, kain tersebut dipergunakan untuk keperluan adat istiadat, busana, suvenir dan sebagainya.
Namun, dia melanjutkan, terdapat kendala yang mesti ditaklukkan agar semakin banyak produk UMKM Sumut yang "naik kelas".
Beberapa di antara tantangan tersebut seperti kurangnya kualitas dan kuantitas SDM, langkanya bahan baku, minimnya apresiasi dan sulitnya menjangkau teknologi informasi.
Selain itu, ada pula pembiayaan yang belum merata, kurangnya perlindungan hukum terutama untuk Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI), sulitnya mengakses pasar, pengaruh budaya asing dan lain-lain.
"Perjalanan ekonomi kreatif kriya tidak terlepas dari berbagai masalah," tutur Ujiana.
Untuk itu, perempuan yang juga Ketua Dewan Kopi Indonesia wilayah Sumatera tersebut berharap sokongan dari pemerintah.
Ujiana menambahkan, pemerintah dapat melalukan beberapa kebijakan seperti memberikan keringanan untuk pembiayaan serta membuka atau mencari akses pasar dalam dan luar negeri
Kemudian, dia juga berharap pemerintah menyediakan tempat khusus untuk memajang produk UMKM yang bisa ditransaksikan dengan sistem "cash and carry" atau pembelian tunai.
"Jadi bukan dengan titip jual karena dana UMKM sangat terbatas. Selain itu, pemerintah pun dapat melakukan hal lain misalnya memberikan pendampingan manajerial, pencatatan transaksi keuangan dan tindakan-tindakan lain untuk pengembangan kriya tersebut," kata Ujiana.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023
"UMKM kriya Sumut saat ini menghadapi beberapa kendala yang hanya dapat ditangani dengan bantuan pemerintah," ujar Ketua Asosiasi UMKM Sumut Ujiana Sianturi kepada ANTARA di Medan, Kamis.
Menurut Ujiana, UMKM kriya Sumut sejatinya memiliki peluang besar untuk dikenal luas baik di dalam maupun luar negeri. Beberapa hasil UMKM provinsi beribu kota Medan ini pun sudah diperdagangkan lintas negara.
Salah satu produk kriya atau kerajinan tangan dari Sumut yang disebut Ujiana perlu mendapatkan perhatian karena potensinya yaitu kain tenun atau yang di beberapa tempat dikenal sebagai ulos.
Tenun Sumut, kata Ujiana, memiliki corak khas sesuai masing-masing wilayah. Umumnya, kain tersebut dipergunakan untuk keperluan adat istiadat, busana, suvenir dan sebagainya.
Namun, dia melanjutkan, terdapat kendala yang mesti ditaklukkan agar semakin banyak produk UMKM Sumut yang "naik kelas".
Beberapa di antara tantangan tersebut seperti kurangnya kualitas dan kuantitas SDM, langkanya bahan baku, minimnya apresiasi dan sulitnya menjangkau teknologi informasi.
Selain itu, ada pula pembiayaan yang belum merata, kurangnya perlindungan hukum terutama untuk Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI), sulitnya mengakses pasar, pengaruh budaya asing dan lain-lain.
"Perjalanan ekonomi kreatif kriya tidak terlepas dari berbagai masalah," tutur Ujiana.
Untuk itu, perempuan yang juga Ketua Dewan Kopi Indonesia wilayah Sumatera tersebut berharap sokongan dari pemerintah.
Ujiana menambahkan, pemerintah dapat melalukan beberapa kebijakan seperti memberikan keringanan untuk pembiayaan serta membuka atau mencari akses pasar dalam dan luar negeri
Kemudian, dia juga berharap pemerintah menyediakan tempat khusus untuk memajang produk UMKM yang bisa ditransaksikan dengan sistem "cash and carry" atau pembelian tunai.
"Jadi bukan dengan titip jual karena dana UMKM sangat terbatas. Selain itu, pemerintah pun dapat melakukan hal lain misalnya memberikan pendampingan manajerial, pencatatan transaksi keuangan dan tindakan-tindakan lain untuk pengembangan kriya tersebut," kata Ujiana.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023