PT PLN (Persero) bersama Pemerintah Kota Medan meresmikan pabrik pengelolaan sampah menjadi Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJB) Plan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Terjun, Medan, Sumatera Utara, Kamis (29/12).
Kehadiran BBJB Plant ini diharapkan menjadi alternatif solusi permasalahan sampah Kota Medan, serta mendorong percepatan net zero emission dengan mengolah sampah menjadi bahan bakar pengganti batubara (co-firing) untuk PLTU.
Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Medan Syarifuddin Irsan Dongoran berharap kolaborasi antara Pemkot Medan dengan PLN ini mampu menjadi salah satu solusi permasalahan sampah di Kota Medan.
"BBJB Plant diharapkan mampu jadi solusi limbah sampah jadi bahan yang bermanfaat bagi alam dan lingkungan.BBJB ini bersifat mendaur ulang limbah sampah diubah jadi bahan bakar pengganti bahan fosil maka harapan semakin terbuka untuk menyelamatkan bumi dari penggunaan bahan bakar fosil," ucapnya.
Syarifuddin mengatakan, pabrik BBJB ini akan menyerap 5 ton sampah segar dari TPA Terjun setiap harinya untuk diolah menjadi bahan bakar pengganti batubara di pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).
"Sampah yang bisa diolah untuk jadi BBJB yakni sampah yang berasal dari tanaman, sampah dapur organik dan sampah plastik," katanya.
Sementara itu, General Manajer PLN Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Utara (UIKSBU) Purnomo mengatakan, BBJB Plant di TPU Terjun ini merupakan bentuk kepedulian PLN mengatasi permasalahan sampah.
Purnomo menyebutkan, Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) ini juga untuk mendorong penggunaan energi baru terbarukan (EBT) yang merupakan program pemerintah Presiden Joko Widodo.
"Maka PLN menginisiasi dan melakukan perjanjian kerja sama dengan Pemerintah Kota Medan dalam pemanfaatan sampah perkotaan menjadi Bahan Bakar Jumutan Padat (BBJB) untuk pembangkit PLN, khususnya PLTU Pangkalan Susu, Sumatera Utara," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022
Kehadiran BBJB Plant ini diharapkan menjadi alternatif solusi permasalahan sampah Kota Medan, serta mendorong percepatan net zero emission dengan mengolah sampah menjadi bahan bakar pengganti batubara (co-firing) untuk PLTU.
Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Medan Syarifuddin Irsan Dongoran berharap kolaborasi antara Pemkot Medan dengan PLN ini mampu menjadi salah satu solusi permasalahan sampah di Kota Medan.
"BBJB Plant diharapkan mampu jadi solusi limbah sampah jadi bahan yang bermanfaat bagi alam dan lingkungan.BBJB ini bersifat mendaur ulang limbah sampah diubah jadi bahan bakar pengganti bahan fosil maka harapan semakin terbuka untuk menyelamatkan bumi dari penggunaan bahan bakar fosil," ucapnya.
Syarifuddin mengatakan, pabrik BBJB ini akan menyerap 5 ton sampah segar dari TPA Terjun setiap harinya untuk diolah menjadi bahan bakar pengganti batubara di pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).
"Sampah yang bisa diolah untuk jadi BBJB yakni sampah yang berasal dari tanaman, sampah dapur organik dan sampah plastik," katanya.
Sementara itu, General Manajer PLN Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Utara (UIKSBU) Purnomo mengatakan, BBJB Plant di TPU Terjun ini merupakan bentuk kepedulian PLN mengatasi permasalahan sampah.
Purnomo menyebutkan, Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) ini juga untuk mendorong penggunaan energi baru terbarukan (EBT) yang merupakan program pemerintah Presiden Joko Widodo.
"Maka PLN menginisiasi dan melakukan perjanjian kerja sama dengan Pemerintah Kota Medan dalam pemanfaatan sampah perkotaan menjadi Bahan Bakar Jumutan Padat (BBJB) untuk pembangkit PLN, khususnya PLTU Pangkalan Susu, Sumatera Utara," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022