Hingga saat ini di Kecamatan Aekledong Asahan belum ada SMA Negeri atau SMK Negeri. Karenanya pelajar dari kecamatan itu banyak yang harus belajar di luar usai menamatkan pendidikan di tingkat SMP.

Hal itu diutarakan Kepala Desa Ledong Barat Wiludi SE saat memberi sambutan pada peringatan Tahun Baru Islam 1444 H di Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Al Falah, Sabtu. 

Karena itu, melalui anggota DPRD Sumut Ahmad Hadian SPdI, Wiludi berharap apa yang menjadi keinginan masyarakat itu dapat diperjuangkan di tingkat provinsi.
"Karena untuk jenjang pendidikan SMA dan SMK itu menjadi wewenang provinsi," ujarnya.

Saat ini yang ada di kecamatan itu baru SMP Negeri. Dan itu pun, menurutnya, jalan menuju sekolah itu jika musim hujan akan membuat jalan becek. "Jadi walau dari rumah sudah cantik, tapi karena jalannya, maka seperti baru melewati sawah," terangnya.

Menanggapi harapan itu, Ahmad Hadian yang merupakan anggota DPRD Sumut dari Dapil Asahan, Tanjungbalai dan Batubara itu menyatakan siap memback-up keinginan masyarakat. Untuk itu, ia meminta agar disiapkan proposalnya.

"Saat Pak Kades menyampaikan hal itu, saya langsung berkomunikasi dengan Sekretaris Dinas Pendidikan Sumut. Dan ia menyatakan siap menindaklanjutinya. Karena itu perlu disiapkan proposalnya," jelasnya di sela tausiah yang disampaikan di madrasah itu.

Namun, akunya, Pemprovsu hanya menyediakan anggaran untuk pembangunan sekolah. Sementara anggaran untuk penyediaan lahan tidak ada. Padahal, untuk SMAN dibutuhkan lahan sekitar dua hektare. Sedangkan untuk SMKN seluas lebih kurang tiga hektar.

Politisi PKS itu menyarankan, agar masalah itu dapat dirembukkan dengan berbagai pihak. Dengan demikian apa yang menjadi harapan masyarakat tersebut akan dapat diwujudkan.














 

Pewarta: Sukardi

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022