RSUD H Bachtiar Djafar di Jalan Kolonel Yos Sudarso, Kilometer 19 Medan Labuhan diproyeksikan menangani kasus stunting (kekerdilan) di kawasan Medan bagian Utara.

"Program lainnya yang kita lakukan adalah memanfaatkan instalasi gizi yang dimiliki untuk menurunkan angka stunting," kata Dirut RSUD H Bachtiar Djafar, Irliyan Saputra di Medan, Minggu.

Sebab, lanjut dia, di kawasan Medan bagian Utara angka stunting saat ini cukup tinggi, dan rumah sakit Tipe C milik Pemerintah Kota Medan memiliki ahli gizi yang cukup mumpuni.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Medan menyebut stunting pada bulan penimbangan Februari 2022 ditemukan sebanyak 550 balita mengalami gizi kronis yang tersebar di 20 kecamatan.

"Tentu langkah itu dilakukan RSUD H Bachtiar Djafar setelah resmi beroperasi yang dijadwalkan pada November 2022 oleh Bapak Wali Kota Medan Bobby Nasution," ujarnya.

Hal itu dilakukan sesuai amanat Peraturan Presiden No.72/2021 tentang percepatan penurunan stunting harus dilakukan secara holistik, integratif, dan berkualitas.

"Jadi sayang sekali, jika tidak dimanfaatkan untuk penurunan angka prevalensi stunting sebagaimana program Pemerintah Kota Medan," terangnya.

Diketahui, RSUD H Bachtiar Djafar dilengkapi dua lift total memiliki tujuh lantai dengan 44 kamar dan 108 tempat tidur terdiri atas kamar VIP, kelas I, kelas II, kelas III serta kamar isolasi.

Berbagai fasilitas dan pelayanan kesehatan di rumah sakit ini, di antaranya IGD, laboratorium, radiologi, apoteker, rawat jalan atau poliklinik, rawat inap, ICU, NICU dan PICU, kamar bedah dan ruang bersalin.

"Rumah sakit ini sangat dinantikan masyarakat di Medan Utara. Kami juga berharap segera dapat bekerja memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat," tutur Irliyan.

Pewarta: Muhammad Said

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022