Pemkab Labuhanbatu Utara menggelar ujian seleksi tes potensi skolastik dan assessment psikologis bagi calon penerima beasiswa MoU (Memorandum of Understanding). Kegiatan dipusatkan di aula Ahmad Dewi Syukur Aekkanopan, Jumat.

Bupati yang menghadiri kegiatan itu antara lain mengingatkan peserta agar tidak percaya pada isi yang menyebutkan jika ingin lulus harus membayar. 

"Jangan pernah termakan isi, jika ingin lulus harus membayar. Ini yang terjadi di lapangan. Pemkab tidak pernah mengutil sepeserpun untuk mengikuti jalur MoU atau meluluskan peserta," tegasnya.

Disebutkannya, selesai ini merupakan  salah satu wujud kepedulian Pemkab dalam meningkatkan kualitas program pendidikan dengan sumberdaya yang cerdas. "Ini murni bentuk kepedulian Pemkab kepada mahasiswa berprestasi yang tidak mampu," sebutnya.

Hadir dalam kegiatan itu Sekdakab HM Suib Sitorus SPd MM, Kabag Kesra Fazrin Syahputra SIP MIKom, Direktur Arunika Resilience Consulting Adriyani Sihite dan peserta ujian tes penerima beasiswa MoU Pemkab Labura.

Pada kesempatan terpisah, bupati menyebutkan tahun ini jumlah mahasiswa yang akan mendapatkan manfaat dari jalur MoU ini berkurang dari tahun sebelumnya. Hal tersebut dikarenakan APBD Labura yang harus melalui Peraturan Kepala Daerah (Perkada).

Tahun ini, untuk tiga universitas negeri yang menjalin kerjasama dengan Pemkab Labura masing-masing hanya 15 mahasiswa atau sebanyak 45 orang. Sebelumnya, mahasiswa yang mendapatkan beasiswa sebanyak 32 orang per universitas.

 

Pewarta: Sukardi

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022