Dinas Kesehatan Kota tebing Tinggi, SUmatera Utara, mengimbau warga agar waspada terhadap kemungkinan merebaknya penyakit Demam Berdarah Dangue (DBD) akibat nyamuk Aedes Aegypti.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Tebing Tinggi dr. Henny Sri Hartati di Tebing Tinggi, Senin, mengatakan, di musim penghujan seperti yang terjadi saat ini, rawan berkembangnya nyamuk Aedes Aegypti penyebab DBD.
Kondisi tersebut berpotensi terjadi di pemukiman yang padat penduduk dan di lokasi-lokasi yang banyak terdapat genangan air.
"Musim penghujan tentunya berpotensi menyebabkan terjadi genangan air yang dapat menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk. Jadi kondisi seperti itu harus diwaspadai," katanya.
Baca juga: Tanah Longsor dan Jembatan putus di Kecanatan Sipispis
Kepada warga diharapkan selalu menerapkan pola hidup sehat dan bersih serta tetap menerapkan # M yakni menguras, menutup dan mengubur barang yang dapat menampung air.
"Jika hal ini selalu diperhatikan masing-masing warga, potensi berkembangnya nyamuk Aedes Aegypti akan semakin kecil," katanya.
Kepada kader Juru pemantau jentik atau Jumantik yang ada di keluharan-kelurahan untuk memantau berkembangnya jentik-jentik di lokasi-lokasi yang dinilai berpotensi terjadinya genangan air.
"Jika ada menemukan gejala-gejalanya segera saja berobat ke puskesmas atau rumah sakit terdekat. Jangan sampai terlambat, lebih cepat lebih baik," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
Plt Kepala Dinas Kesehatan Tebing Tinggi dr. Henny Sri Hartati di Tebing Tinggi, Senin, mengatakan, di musim penghujan seperti yang terjadi saat ini, rawan berkembangnya nyamuk Aedes Aegypti penyebab DBD.
Kondisi tersebut berpotensi terjadi di pemukiman yang padat penduduk dan di lokasi-lokasi yang banyak terdapat genangan air.
"Musim penghujan tentunya berpotensi menyebabkan terjadi genangan air yang dapat menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk. Jadi kondisi seperti itu harus diwaspadai," katanya.
Baca juga: Tanah Longsor dan Jembatan putus di Kecanatan Sipispis
Kepada warga diharapkan selalu menerapkan pola hidup sehat dan bersih serta tetap menerapkan # M yakni menguras, menutup dan mengubur barang yang dapat menampung air.
"Jika hal ini selalu diperhatikan masing-masing warga, potensi berkembangnya nyamuk Aedes Aegypti akan semakin kecil," katanya.
Kepada kader Juru pemantau jentik atau Jumantik yang ada di keluharan-kelurahan untuk memantau berkembangnya jentik-jentik di lokasi-lokasi yang dinilai berpotensi terjadinya genangan air.
"Jika ada menemukan gejala-gejalanya segera saja berobat ke puskesmas atau rumah sakit terdekat. Jangan sampai terlambat, lebih cepat lebih baik," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021