Program Food Estate merupakan upaya pemerintah mewujudkan ketahanan pangan nasional. Program ini mendapatkan dukungan dari Polbangtan yang berada di bawah naungan Kementerian Pertanian.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, meminta pemerintah daerah dan petani mengoptimalkan potensi lumbung pangan (food estate).

“Food Estate merupakan implementasi arahan Presiden Joko Widodo untuk menyediakan ketersediaan pangan bagi 273 juta penduduk Indonesia,” ujarnya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, mengatakan food estate juga bertujuan meningkatkan produksi pertanian Indonesia.

Baca juga: Kembangkan SDM profesional, Kementan sertifikasi barista

"Kita dukung food estate dengan meningkatkan kemampuan, pengetahuan, dan kapasitas SDM pertanian sekitar lokasi food estate. Caranya, dengan berbagai pelatihan, bimtek, dan lainnya," katanya.

Politeknik Pembangunan Pertanian Medan sebagai Unit Pelaksana Tugas Pendidikan di bawah BPPSDMP, juga terlibat dalam kegiatan pendampingan food estate yang terletak di Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara.

Untuk penyempurnaan pelaksanaan pendampingan Food Estate di Humbang Hasundutan, Polbangtan Medan menggelar rapat evaluasi pendampingan pada Kawasan Food Estate di Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2021.

 Tujuannya, untuk mengevaluasi pendampingan Food Estate di Kabupaten Humbang Hasundutan oleh Alumni Polbangtan Medan dan Perguruan Tinggi Mitra (PTM). Kegiatan digelar di Hotel Santika Premiere Dyandra Medan pada tanggal 22 s.d 24 November 2021. 

Hadir 47 orang dalam kegiatan  yang terdiri dari Dosen pembimbing, Tim Transisi, Perangkat Pemerintah Daerah Kabupaten Humbang Hasundutan, PT. Eden Farm, PT. Parna Raya, PT. East West Seed, ketua kelompok tani serta alumni pendamping dan panitia.

Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini, mengatakan Polbangtan Medan berkomitmen memberikan dukungan dengan melibatkan mahasiswa, alumni, dan dosen untuk melakukan pendampingan Program Food Estate di Kabupaten Humbang Hasundutan. 

Kehadiran Polbangtan Medan diharapkan dapat terus mengawal kegiatan ini mulai dari hulu ke hilir. Selain itu, juga dapat meningkatkan hard skill dan soft skill mahasiswa baik dari segi budidaya tanaman hortikultura dan juga pelaku usaha.

“Keberhasilan kegiatan ini tak lepas dari kontribusi semua pihak yaitu panitia, peserta dan narasumber mulai dari perencanaan, kerjasama dan koordinasi yang baik. Semoga apa yang kita kerjakan dapat menjadi manfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan khususnya insan pertanian” kata Yuliana.

Kegiatan rapat evaluasi ini menghadirkan narasumber dari Dinas Pertanian Kab. Humbang Hasundutan, Van Basten Panjaitan (manager lapangan kawasan Food Estate Kab. Humbang Hasundutan), Offtaker (PT. Eden Farm, PT. Parna Raya, PT. East West Seed) dan Dosen Pembimbing Pendampingan.

Masing-masing narasumber mengapresiasi keterlibatan pendamping sangat membantu petani dan off taker di lapangan. Mereka berharap agar Polbangtan Medan di tahun berikutnya dapat mengirimkan mahasiswa dan alumni  dengan jumlah yang lebih besar untuk dapat membantu petani di lokasi Food Estate.

Salah sorang dosen pembimbing kegiatan menyampaikan bahwa kendala utama yang dihadapi pendamping yaitu mengubah mindset petani terhadap program Food Estate. Sehingga perlu dilakukan pendekatan persuasif kepada petani terkait pembagian lahan dan pengelolaannya begitu juga surat pernyataan yang ada bahwa fungsinya bukan untuk eksploitasi lahan. Kegiatan persuasif ini bisa dilakukan saat door to door maupun di lahan .

Pendamping membutuhkan keterlibatan PPL dan PPS saat melakukan sosialisasi ke petani (door to door). Untuk itu diharapkan ada pengajuan permohonan ke Dinas Pertanian agar bisa mendorong PPL dan PPS setempat.

Pewarta: Rilis

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021