Pemkab Serdang Bedagai, Sumatera Utara, berharap ada solusi konkret untuk mengatasi banjir yang melanda banyak tempat di Kabupaten Serdang Bedagai.
"Sekarang bukan lagi saatnya bicara perihal bantuan kebutuhan pokok saja, tapi solusi apa yang bisa kita bersama ambil untuk menuntaskan permasalahan banjir di Serdang Bedagai," kata Bupati Serdang Bedagai, Darma Wijaya di Seirampah, Jumat. (19/11)
Pemkab Serdang Bedagai, kata dia, bukannya tidak berusaha menanggulangi akar penyebab banjir lewat normalisasi. Pada tahun ini sudah dilakukan pengerukan sedimen sungai sepanjang kurang lebih 1,5 kilometer.
Akan tetapi dirinya mengatakan, hal tersebut masih perlu dilaksanakan lebih intensif lagi karena sedimen dan penyempitan sungai terjadi di sepanjang 33 kilometer aliran sungai dari hulu ke hilir.
Baca juga: Pemkab Sergai ajak semua pihak berperan aktif berantas peredaran narkoba
Tantangan yang dihadapi semakin pelik karena tahun ini curah hujan sangat tinggi akibat cuaca ekstrem. Apalagi ditambah dengan naiknya air laut ke darat atau yang dikenal dengan istilah banjir rob.
"Akumulasi dari faktor-faktor tersebut menyebabkan terjadinya banjir terparah di Sergai sejak 20 tahun belakangan ini," katanya.
Aspek ganti rugi lahan yang menjadi salah satu kendala proses normalisasi, sebut Bupati, akan pihaknya usahakan selesai dalam waktu dekat sehingga rencana memperlebar dan mempertinggi tanggul sungai dapat direalisasikan tahun depan.
"Masyarakat jelas sangat ingin banjir yang jadi permasalahan tahunan ini bisa total tuntas. Mudah-mudahan dalam waktu dekat urusan ganti rugi lahan mampu kita tuntaskan,” katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
"Sekarang bukan lagi saatnya bicara perihal bantuan kebutuhan pokok saja, tapi solusi apa yang bisa kita bersama ambil untuk menuntaskan permasalahan banjir di Serdang Bedagai," kata Bupati Serdang Bedagai, Darma Wijaya di Seirampah, Jumat. (19/11)
Pemkab Serdang Bedagai, kata dia, bukannya tidak berusaha menanggulangi akar penyebab banjir lewat normalisasi. Pada tahun ini sudah dilakukan pengerukan sedimen sungai sepanjang kurang lebih 1,5 kilometer.
Akan tetapi dirinya mengatakan, hal tersebut masih perlu dilaksanakan lebih intensif lagi karena sedimen dan penyempitan sungai terjadi di sepanjang 33 kilometer aliran sungai dari hulu ke hilir.
Baca juga: Pemkab Sergai ajak semua pihak berperan aktif berantas peredaran narkoba
Tantangan yang dihadapi semakin pelik karena tahun ini curah hujan sangat tinggi akibat cuaca ekstrem. Apalagi ditambah dengan naiknya air laut ke darat atau yang dikenal dengan istilah banjir rob.
"Akumulasi dari faktor-faktor tersebut menyebabkan terjadinya banjir terparah di Sergai sejak 20 tahun belakangan ini," katanya.
Aspek ganti rugi lahan yang menjadi salah satu kendala proses normalisasi, sebut Bupati, akan pihaknya usahakan selesai dalam waktu dekat sehingga rencana memperlebar dan mempertinggi tanggul sungai dapat direalisasikan tahun depan.
"Masyarakat jelas sangat ingin banjir yang jadi permasalahan tahunan ini bisa total tuntas. Mudah-mudahan dalam waktu dekat urusan ganti rugi lahan mampu kita tuntaskan,” katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021