PT PLN (Persero) mengungkap peran perempuan dalam mendukung komitmen untuk mencapai dan mengejar target Net Zero Emission pada tahun 2060.
"PLN menjalin kerja sama dengan United States Agency for International Development (USAID) dan Konsorsium Global Power System Transformation (G-PST).Kerja sama ini akan mendukung peningkatan kepemimpinan dan keterlibatan perempuan dalam transformasi energi di Indonesia," kata Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PLN, Sinthya Roesly, dalam keterangan tertulis, Kamis (18/11).
Baca juga: PLN siap sukseskan ajang balap motor bergengsi di Mandalika
Sinthya mengakui, representasi tenaga kerja perempuan di sektor energi khususnya sektor kelistrikan masih sangat minim.
Melalui kerja sama ini, pada 2022 PLN akan mengadakan kursus transformasi sistem tenaga kerja yang fokus kepada keragaman gender, bekerjasama dengan USAID Engendering Industries.
"PLN juga akan meluncurkan program magang dan beasiswa yang berfokus pada wanita lembaga mitra G-PST.Program ini diikuti dengan melibatkan jaringan perempuan untuk pembelajaran berkelanjutan dan membangun peluang profesional," ujarnya.
Ia menyebutkan, Indonesia berjanji untuk mengurangi emisi karbon sebesar 29 persen pada tahun 2030 dan menargetkan karbon netral pada tahun 2060.PLN menargetkan kontribusi penurunan emisi sebesar 900 juta ton C02 ekivalen pada tahun 2060.
Sementara, United States Secretary of Energy, Jennifer Granholm mengapresiasi PLN yang tidak hanya bekerja sama dalam mempersiapkan transformasi energi ke energi baru terbarukan (EBT), tetapi juga dalam program pemberdayaan perempuan.
"Ini adalah inisiatif pertama di dunia.Saya sangat gembira dapat bekerjasama dengan USAID dan PLN terkait kesetaraan gender di sektor ini.Dan ini hanyalah awal," kata Jennifer.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
"PLN menjalin kerja sama dengan United States Agency for International Development (USAID) dan Konsorsium Global Power System Transformation (G-PST).Kerja sama ini akan mendukung peningkatan kepemimpinan dan keterlibatan perempuan dalam transformasi energi di Indonesia," kata Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PLN, Sinthya Roesly, dalam keterangan tertulis, Kamis (18/11).
Baca juga: PLN siap sukseskan ajang balap motor bergengsi di Mandalika
Sinthya mengakui, representasi tenaga kerja perempuan di sektor energi khususnya sektor kelistrikan masih sangat minim.
Melalui kerja sama ini, pada 2022 PLN akan mengadakan kursus transformasi sistem tenaga kerja yang fokus kepada keragaman gender, bekerjasama dengan USAID Engendering Industries.
"PLN juga akan meluncurkan program magang dan beasiswa yang berfokus pada wanita lembaga mitra G-PST.Program ini diikuti dengan melibatkan jaringan perempuan untuk pembelajaran berkelanjutan dan membangun peluang profesional," ujarnya.
Ia menyebutkan, Indonesia berjanji untuk mengurangi emisi karbon sebesar 29 persen pada tahun 2030 dan menargetkan karbon netral pada tahun 2060.PLN menargetkan kontribusi penurunan emisi sebesar 900 juta ton C02 ekivalen pada tahun 2060.
Sementara, United States Secretary of Energy, Jennifer Granholm mengapresiasi PLN yang tidak hanya bekerja sama dalam mempersiapkan transformasi energi ke energi baru terbarukan (EBT), tetapi juga dalam program pemberdayaan perempuan.
"Ini adalah inisiatif pertama di dunia.Saya sangat gembira dapat bekerjasama dengan USAID dan PLN terkait kesetaraan gender di sektor ini.Dan ini hanyalah awal," kata Jennifer.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021