Wali Kota Medan Bobby Afif Nasution menilai juru parkir atau jukir yang bertugas mengutip retribusi parkir tepi jalan umum bertindak seperti ninja.
Pasalnya, muncul ketika hendak mengutip uang parkir, sementara pengendara dibiarkan memarkirkan kendaraan sendiri. Dengan pemberlakuan parkir nontunai, ia berharap tidak ada lagi jukir berlagak seperti ninja.
Menurut Bobby, hal itu pasti dirasakan masyarakat atau pengendara yang sering membayar retribusi parkir.
Baca juga: Parkir nontunai delapan kawasan di Medan resmi diberlakukan
"Kita rasakan selama ini banyak jukir kita (mirip) ninja. Datang tak terlihat pulang nampak. Ini saya pesankan kepada semua teman kita, ada dishub, ada jukir, pelayanan ini harus terbaik," kata Bobby saat kegiatan peluncuran parkir nontunai di Jalan Zainul Arifin Medan, Senin (18/10).
Ke depan, dia berharap hal itu tidak terjadi lagi, apalagi ketika parkir nontunai telah berjalan. Bobby berpesan jukir tetap mengedepankan pelayanan kepada masyarakat.
Sebab, dengan memberlakukan sistem parkir nontunai, masyarakat yang membayar retribusi parkir dapat memberikan penilaian secara langsung baik tentang pelayanan jukir ataupun besaran retribusi yang dikenakan kepada masyarakat.
"Jangan ada komentar masyarakat lagi tentang jukir ninja, masuk gak nampak, cuma disuruh parkir sendiri, pas pulang ngutip uang nampak, lari-lari dari ujung pun," tuturnya.
Menantu Presiden Jokowi itu pun memastikan bahwa jukir yang selama ini bekerja dengan sistem konvensional tetap diberdayakan.
Di sisi lain jukir yang bekerja dengan sistem nontunai akan didaftarkan sebagai peserta BPJS Kesehatan dan BP Jamsostek.
"Jukir di lapangan resiko kerja tinggi, baik itu suasana dan iklim kerja, maka kami ingin menanggung kepastian kesehatan selama bekerja di lapangan, bagaimana BPJS kita optimalkan, semua jukir harus ditanggung BPJS nya dan tetap menerima pendapatan perbulan selain share dari pendapatan perhari 20 persen, sama juga pendapatan pasti diberikan," terangnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
Pasalnya, muncul ketika hendak mengutip uang parkir, sementara pengendara dibiarkan memarkirkan kendaraan sendiri. Dengan pemberlakuan parkir nontunai, ia berharap tidak ada lagi jukir berlagak seperti ninja.
Menurut Bobby, hal itu pasti dirasakan masyarakat atau pengendara yang sering membayar retribusi parkir.
Baca juga: Parkir nontunai delapan kawasan di Medan resmi diberlakukan
"Kita rasakan selama ini banyak jukir kita (mirip) ninja. Datang tak terlihat pulang nampak. Ini saya pesankan kepada semua teman kita, ada dishub, ada jukir, pelayanan ini harus terbaik," kata Bobby saat kegiatan peluncuran parkir nontunai di Jalan Zainul Arifin Medan, Senin (18/10).
Ke depan, dia berharap hal itu tidak terjadi lagi, apalagi ketika parkir nontunai telah berjalan. Bobby berpesan jukir tetap mengedepankan pelayanan kepada masyarakat.
Sebab, dengan memberlakukan sistem parkir nontunai, masyarakat yang membayar retribusi parkir dapat memberikan penilaian secara langsung baik tentang pelayanan jukir ataupun besaran retribusi yang dikenakan kepada masyarakat.
"Jangan ada komentar masyarakat lagi tentang jukir ninja, masuk gak nampak, cuma disuruh parkir sendiri, pas pulang ngutip uang nampak, lari-lari dari ujung pun," tuturnya.
Menantu Presiden Jokowi itu pun memastikan bahwa jukir yang selama ini bekerja dengan sistem konvensional tetap diberdayakan.
Di sisi lain jukir yang bekerja dengan sistem nontunai akan didaftarkan sebagai peserta BPJS Kesehatan dan BP Jamsostek.
"Jukir di lapangan resiko kerja tinggi, baik itu suasana dan iklim kerja, maka kami ingin menanggung kepastian kesehatan selama bekerja di lapangan, bagaimana BPJS kita optimalkan, semua jukir harus ditanggung BPJS nya dan tetap menerima pendapatan perbulan selain share dari pendapatan perhari 20 persen, sama juga pendapatan pasti diberikan," terangnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021